Samarinda, infosatu.co – Menjelang Pilkada Serentak 2024, Komisi Pemilihan Umum Kalimantan Timur (KPU Kaltim) menggelar nonton bareng (nobar) film “Tepatilah Janji” karya Garin Nugroho di XXI Samarinda Square, Senin (2/9/2024).
Acara ini bukan sekadar hiburan, tetapi langkah strategis untuk mengedukasi pemilih muda menjelang kontestasi politik yang akan berlangsung pada 27 November mendatang.
Film “Tepatilah Janji” adalah kelanjutan dari film “Kejarlah Janji” yang diluncurkan tahun 2023. Melalui kisah sebuah keluarga yang terjebak dalam pusaran politik, film ini menghadirkan isu-isu pilkada dalam konteks kehidupan sehari-hari.
Adam (diperankan oleh Bima Zeno), anak tertua dari Bu Pertiwi (Cut Mini) diceritakan terpilih menjadi kepala desa yang memicu konflik dalam keluarga.
Interaksi kompleks antara anggota keluarga, termasuk istri Adam, Tari (Faradina Mufti) dan dua adiknya, Isham (Kevin Abani) dan Sekar (Shenina Cinnamon) menjadi inti cerita.
Menurut anggota KPU RI August Mellaz, pendekatan melalui seni budaya, seperti film adalah salah satu cara inovatif KPU dalam menyampaikan pesan penting mengenai pilkada dan pentingnya partisipasi politik yang cerdas.
“Kami berupaya mendekati masyarakat melalui kebudayaan dan film, ini adalah salah satu wujud dari usaha tersebut,” ujar August saat memberikan sambutan di acara nobar, Senin (2/9/2024) malam.
Selain menghibur, “Tepatilah Janji” diharapkan dapat menggugah kesadaran politik masyarakat. Terutama generasi muda yang sering kali abai terhadap pentingnya pesta demokrasi.
Film ini menggambarkan bagaimana politik bisa memengaruhi tatanan kehidupan keluarga. Tentunya, sambil tetap menyajikan cerita yang relatable atau relevan dan mudah dipahami.
Bima Zeno, aktor utama dalam film ini menyapa penonton dengan logat Banjar yang hangat.
“Apa kabar wal, begitu ya kalau menyapa warga Samarinda. Ini merupakan pertama kali saya kota ini, dan semoga bisa balik lagi ke sini,” ucapnya.
Dalam sesi tanya jawab, Bima berbagi pengalaman di balik layar, termasuk tantangan yang ia hadapi saat memerankan tokoh Adam yang lebih matang dibandingkan di film sebelumnya.
Kevin Abani yang juga hadir dalam acara tersebut menyebutkan bahwa salah satu keunikan dalam film ini adalah banyak adegan yang dilakukan secara spontan dan alami.
Hal ini memungkinkan para aktor untuk tampil lebih otentik dalam menggambarkan realitas kehidupan politik di Indonesia.
“Garin Nugroho, sebagai produser benar-benar apik dalam memilih para pemain yang sesuai dengan peran mereka,” puji Kevin.
Film ini merupakan hasil kolaborasi antara KPU dan Asta Jaya Centra Cinema serta Padi Padi Creative. Syuting berlangsung selama 11 hari dengan proses penggarapan total empat bulan.
Meski waktu pengerjaan relatif singkat, film ini mampu menyampaikan pesan politik dengan cara yang ringan namun tetap mendalam.
Alim Sudio, penulis skenario menjelaskan bahwa “Tepatilah Janji” tidak hanya menyoroti isu politik. Namun, juga dinamika keluarga yang sering kali menjadi refleksi dari kondisi sosial politik di masyarakat.
Eka Supriatna, salah satu talenta yang terlibat dalam film berharap generasi muda bisa menjadi lebih sadar akan pentingnya peran mereka dalam pilkada.
“Jangan sampai kita abai terhadap pilkada, karena pemilihan ini akan menentukan masa depan kita. Saya berharap generasi muda bisa menjadi pemilih yang cerdas dan kritis,” ujarnya.
Sebagai bagian dari kampanye sosialisasi KPU, film “Tepatilah Janji” akan diputar di beberapa kota besar lainnya seperti Malang, Kupang, dan Bali.
August Mellaz menutup acara dengan menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam proyek ini.
Ia juga menegaskan bahwa film ini adalah langkah awal dari rangkaian sosialisasi yang akan terus dilakukan KPU hingga ke tingkat akar rumput, dengan harapan pesan-pesan penting yang ada dalam film bisa lebih masif tersampaikan ke seluruh lapisan masyarakat.
“Film ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga pengingat akan pentingnya menjaga komitmen politik. Kami berharap ini bisa menjadi momentum untuk mengedukasi masyarakat lebih luas,” tutup August.