infosatu.co
DPRD KALTIMPOLITIK

Nidya Listiyono Tanggapi Penurunan Harga BBM di Awal Tahun 2020

Penulis: Lydia – Editor: Putri

Samarinda, infosatu.co – Harga BBM turun diawal tahun baru 2020, yakni per 5 Januari, pukul 00.00 waktu setempat, dan berlaku diseluruh Indonesia. Khususnya pertamax, pertamax turbo, pertamax dex dan dexlite. Namun, pertalite tidak mengalami penurunan harga.

Tanggapi pertalite tidak mengalami penurunan harga, anggota Komisi II Nidya Listiyono mengatakan, akan konfirmasi kepada pihak Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim.

“Saya belum bisa jawab mengapa pertalite tidak mengalami penurunan harga juga. Namun, secara teknisnya akan saya koordinasikan dengan Dinas ESDM Kaltim,” ungkapnya yang ditemui di ruang kerjanya Lantai 4 Gedung D DPRD Kaltim, Senin (6/1/2020).

Penurunan harga yang dilakukan oleh Pertamina dan beberapa SPBU Swasta, dilakukan sesuai dengan implementasi Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM 187K/10/MEM/2019 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensindan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan.

“Saya belum ada menerima salinan resmi permen terkait penurunan BBM ini,” ucapnya.

Ia mengaku, dirinya mengetahui adanya penurunan BBM ini dari media.

“Kita akan tanya semua, apakah benar diturunkan, berapa angkanya, kenapa diturunkan, dan kenapa varian lain tidak diturunkan. Itu yang akan kami tanyakan,” jelasnya.

Ia menerangkan mungkin saja nilai subsidinya terbatas dan menyebabkan tidak mengalami penurunan harga juga.

“Mudahan penurunan ini juga diikuti oleh yang lainnya,” katanya.

Tentu, dari Komisi II akan melihat kemampuan pemerintah dalam hal keuangan.

“Jika diturunkan, apakah itemnya di subsidi atau ada hal lain yang jadi pertimbangan pemerintah, sehingga beberapa varian dari BBM kita bisa turun,” terangnya.

  • Diketahui, Harga BBM yang turun di Kalimantan Timur:
    1. Pertamax dari harga Rp. 9.850,- menjadi Rp. 9.200,-
    2. Pertamax Turbo dari harga Rp. 11.200,- menjadi Rp. 9.900,-
    3. Pertadex dari harga Rp. 11.700,- menjadi Rp. 10.200,-
    4. Dexlite dari harga Rp. 10.200,- menjadi Rp. 9.500,-

“Secara hitung-hitungan, maka harus kita liat variabel penurunannya seperti apa. Kemudian kebijakan ini, pasti pemerintah juga hitung-hitungan,” tambahnya.

Dari sisi pemasaran, ia menjelaskan mungkin BBM jenis harga tinggi diturunkan karena sisi pangsa pasarnya tidak banyak orang pakai.

“Mungkin karena mahal, makanya diturunkan. Sehingga penyerapan BBM ini tidak maksimal, dan penurunan ini menjadi salah satu strategi,” tegasnya.

Lebih lanjut, Tyo, sapaan akrabnya, menyatakan bahwa hal ini merupakan kabar menarik.

“Harapannya masyarakat bisa senang dengan penurunan harga BBM ini, tentu tetap harus ada penjelasan secara teknis terkait penurunan harga BBM ini,” pungkasnya.

Related posts

Mediasi Batas Wilayah Bontang-Kutim-Kukar Dipercepat

Adi Rizki Ramadhan

Export Center Balikpapan Didorong Jadi Akselerator Ekspor UMKM

Adi Rizki Ramadhan

DPRD Kaltim Optimistis Garuda Bangkitkan Konektivitas dan Ekonomi Daerah

Adi Rizki Ramadhan

Leave a Comment

You cannot copy content of this page