Penulis: Lilik – Editor: Irfan
Balikpapan, infosatu.co – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Balikpapan harus menjadi tanggung jawab bersama. Pasalnya hingga kini sudah mencapai ribuan dengan kasus meninggal sebanyak 6 orang bersaing dengan melonjaknya kasus Covid-19. Jika tidak diantisipasi, akan berujung korban kematian.

Perlu kita ketahui kasus tertinggi di Balikpapan Utara dengan 260 kasus dengan satu pasien meninggal. Balikpapan Kota ada 146 kasus, dua meninggal. Balikpapan Timur dengan 151 kasus, satu meninggal. Sedangkan terendah di Balikpapan Barat terdapat 85 kasus.
Hal ini mendapat tanggapan dari Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan Muhammad Taqwa. Ia mengaku prihatin dengan kondisi saat ini.
Fakta ini menjadi permasalahan dengan meningkatnya kasus DBD tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi masyarakat harus aktif menjaga lingkungannya masing-masing.
“Kondisi saat ini memang sulit. Pemerintah, masyarakat, dan semua stakeholder harus bahu membahu mengatasi hal ini,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya di Gedung DPRD Balikpapan, Jumat (11/9/2020).
Menurutnya, wabah DBD tidak boleh dipandang sebelah mata, angka kasus DBD dikhawatirkan terus meningkat jika tidak diimbangi upaya-upaya nyata.
“Sekarang ini cuma satu jawabannya yakni melibatkan masyarakat. Kita tidak bisa bergantung kepada pemerintah untuk meminimalisasi hal seperti ini,” ungkapnya.
Taqwa menjelaskan, saat ini pemerintah sedang fokus untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.Pihak Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan juga sudah melakukan upaya dan langkah preventif melalui jaringannya sampai ke tiap RT untuk meminimalisir penambahan kasus DBD.
“Sekarang bagaimana kita sama-sama menjaga. Tidak dipungkiri, DBD ini bisa jadi masalah besar nanti. Ini butuh kerjasama semua pihak,” imbuhnya.