“Total ada 18 jamaah yang sudah terevakuasi. Rencananya hingga 15 Juni pagi ada 13 orang termasuk yang hari ini,” ujarnya , Selasa (13/6/2023).
KKHI dan Rumah Sakit Arab Saudi
Saat ini, lanjutnya, masih ada jamaah haji yang rawat inap di KKHI dan Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS). Meski demikian trennya cenderung menurun.
“Kalau sudah pulang dari RSAS dan sudah tertinggal oleh kloternya di Makkah nanti tugas kita KKHI mengevakuasinya ke Makkah,” katanya.
Kepala KKHI Madinah dr. Tri Atma Sugiyarno mengungkap, hari ini jamaah haji yang terevakuasi dari KKHI ke Makkah sebanyak tiga pasien.
Terdiri dari dua laki-laki dan satu orang perempuan. “Sejauh ini tidak ada kendala dalam melakukan evakuasi jamaah dari Madinah ke Makkah,” ujarnya.
Pelayanan Terbaik untuk Pasien
Atma mengaku terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada para jemaah haji.
Setiap hari tim kesehatan memantau perkembangan jemaah haji yang ada di semua rumah sakit di Arab Saudi untuk mendata pasien baru yang masuk.
“Sekaligus memastikan kapan pasien-pasien tersebut dapat dipulangkan dan transportable untuk dievakuasi ke Makkah,” ujarnya.
Evakuasi Jamaah Haji
Atma menambahkan, bagi jamaah haji yang rawat inap di RSAS dan tidak transportable maka proses evakuasinya akan dilakukan oleh rumah sakit tersebut.
Hingga kini, masih ada jemaah haji yang rawat inap di KKHI dan RSAS.
Saat ini pihaknya tengah mempertimbangkan berbagai opsi dan usulan agar memanfaatkan moda transportasi lain untuk mengangkut jemaah.
“Di KKHI ada 2 ambulans, di sektor ada 5 ambulans agar bisa mendorong lebih banyak lagi dari Madinah ke Makkah. Kita juga pertimbangkan usulan menggunakan moda transportasi lain, tapi tentunya dengan melihat kebijakan dari Arab Saudi,” ujarnya.
Kedatangan Jamaah Haji di Madinah
Jumlah kedatangan jamaah di Madinah sampai dengan Senin, 12 Juni 2023 pukul 17.00 Waktu Arab Saudi sebanyak 263 kloter dengan 101.315 termasuk petugas.
Sebanyak 28.888 yang terdiri atas 28.512 calon haji (calhaj) dan 376 petugas dari 75 kelompok terbang (kloter) masih berada di Madinah untuk menjalanlan Arbain (40 waktu).