infosatu.co
NASIONAL

Menteri Kebudayaan Dorong Akselerasi Budaya di Kaltim lewat Peresmian Gedung BPK

Samarinda, infosatu.co – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, mendorong peningkatan kemajuan kebudayaan di Kaltim.

Hal ini disampaikannya dalam peresmian Gedung Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XIV di Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur, Jalan H.A.M Rifaddin, Samarinda, Jumat, 30 Mei 2025.

Teks : Penandatangan prasasti Gedung Baru BPK oleh Menteri Kebudayaan, Fadli Zon

Fadli Zon menyampaikan bahwa gedung yang dibangun pada 2024 ini memiliki berbagai fasilitas seperti ruang perpustakaan untuk kajian, laboratorium, dan studio mini, yang sangat bermanfaat untuk memajukan kebudayaan di Kalimantan Timur.

Fadli menegaskan dengan kehadiran gedung ini bukan hanya untuk melindungi atau merawat situs-situs cagar budaya, namun juga untuk mengembangkan dan memanfaatkan budaya secara luas.

Ia menyebut bahwa bidang ekspresi budaya baru seperti budaya digital, film, musik, seni kontemporer, dan budaya populer perlu mendapat ruang dan dukungan.

Selain itu, ia juga menyampaikan pentingnya peningkatan literasi dan edukasi budaya, terutama bagi generasi muda.

Ia menyoroti kekayaan budaya Kaltim yang sangat besar, mulai dari peninggalan prasejarah seperti lukisan purba di Sangkulirang hingga peninggalan kerajaan tertua di Nusantara, yakni Kerajaan Kutai.

Menurutnya, potensi besar ini harus diangkat melalui berbagai bentuk ekspresi seperti seni rupa, tari, kain tradisional (wastra), dokumenter, film pendek hingga film panjang.

Lebih lanjut, ia turut mendorong peran pemerintah daerah agar lebih mengaktifkan taman budaya dan meningkatkan kualitas museum, termasuk menaikkan standar museum provinsi dari B menjadi A.

Ia juga menekankan pentingnya dukungan berbagai festival budaya sebagai ruang ekspresi, baik dalam bentuk tari, teater, musik maupun karya sinematik bertema lokal seperti budaya Kutai, Dayak, Melayu, dan suku lainnya.

Tidak lupa, ia turut juga menyoroti pentingnya peningkatan pemanfaatan dan literasi terhadap objek-objek kebudayaan yang sudah ada.

Menurutnya, generasi muda sebagai agent of change harus lebih banyak dikenalkan serta dilibatkan pada warisan budaya dari era prasejarah hingga kerajaan awal yang berkembang di Kalimantan Timur.

Fadli juga menyinggung pentingnya penulisan ulang sejarah Indonesia.

Buku sejarah terakhir yang ditulis pada tahun 2008, dan ada kekosongan 26 tahun yang perlu diisi.

Saat ini, proses penulisan ulang melibatkan 113 sejarawan dari seluruh Indonesia, yang memiliki keahlian dan kompetensi dalam bidangnya.

Ia menekankan bahwa sejarah harus ditulis oleh para ahli untuk menghindari tafsir tunggal, khusunya di Kalimantan Timur.

Related posts

Menteri Fadli Zon Tinjau Masjid Shiratal Mustaqim dan Makam Daeng Mangkona

Rosiana

Menteri Fadli Zon Kunjungi Kaltim, Tegaskan Komitmen Pelestarian Budaya

Rosiana

Saat Krisis Datang, Jusuf Kalla: Pemimpin Tangguh Harus Ambil Keputusan Tepat

Nur Alim

Leave a Comment

You cannot copy content of this page