Samarinda, infosatu.co – Di berbagai wilayah Kalimantan Timur (Kaltim), lubang eks tambang kini mulai beralih fungsi menjadi destinasi wisata.
Namun, Kota Samarinda hingga saat ini belum menerapkan konsep serupa, meskipun memiliki potensi yang cukup besar.
Secara hukum, pemanfaatan lubang eks tambang sebagai lokasi wisata telah memiliki regulasi yang jelas. Hal ini diatur dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Permen ESDM) No.7/2014 tentang Reklamasi dan Pascatambang, yang memberikan dasar hukum bagi daerah untuk mengubah bekas tambang menjadi destinasi wisata berkelanjutan.
Selain itu, Wali Kota Samarinda, Andi Harun, telah menargetkan penghentian aktivitas tambang batu bara di wilayah kota pada 2026 nanti.
Keputusan tersebut menimbulkan pertanyaan terkait bagaimana pemanfaatan lubang-lubang eks tambang yang tersebar di berbagai lokasi.
Namun, hingga kini, peluang tersebut belum menarik minat investor. Sekretaris Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Samarinda, Andy Ariefin menyampaikan, hingga saat ini belum ada pihak yang berinvestasi dalam pengembangan wisata berbasis lubang eks tambang.
“Saat ini belum ada investasi yang masuk untuk pengembangan wisata lubang eks tambang. Mungkin karena fokus utama pemerintah kota masih pada pengembangan tahap lanjutan proyek Teras Samarinda,” ujarnya saat ditemui di Kantor DPRD Samarinda, Senin, 10 Maret 2025.
Meski demikian, Andy mengakui, lubang eks tambang memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai objek wisata.
Ke depannya, Disporapar berencana memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak guna merancang strategi pemanfaatan area pascatambang.
“Kami akan mencari solusi agar bisa lebih intens dalam berkolaborasi untuk mengembangkan konsep ini. Mungkin wacana Samarinda bebas tambang di 2026 bisa menjadi momentum untuk merumuskan rencana lebih konkret,” pungkasnya.
Dengan sumber daya alam yang tersedia, diharapkan Samarinda dapat mengikuti langkah daerah lain dalam mengonversi lahan pascatambang menjadi destinasi wisata yang ramah lingkungan serta memiliki nilai ekonomi tinggi.