
Samarinda, infosatu.co – Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Nidya Listiyono menyatakan bahwa mayoritas desa terpencil di Kalimantan Timur, masih gelap saat malam hari. Sebab, belum teraliri listrik dari PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN (Persero).
Oleh karena itu, Tio, sapaan akrab Nidya Listiyono berencana melakukan koordinasi dengan PT PLN terkait masalah tersebut.
“Mengenai listrik saat ini. Bagaimana datanya disampaikan, daerah mana, lokasinya mana, koordinatnya mana. Kami akan berkoordinasi dengan PLN,” ujarnya, Minggu (8/10/2023).
Langkah itu bakal dijalankan Nidya karena pihak PT PLN telah menyampaikan komitmennya tentang penanganan masalah listrik di Kaltim. Tidak terkecuali menjangkau wilayah yang belum teraliri listrik.
“Namun, kendala yang dihadapi saat ini adalah daerah yang jauh dan sulit dijangkau oleh jaringan listrik. PLN sekarang cepat, cuman memang masalah kendala kalau memang jaraknya jauh,” ungkap Nidya.
Ia melanjutkan, koordinasi dengan PT PLN juga melibatkan organisasi perangkat (organisasi perangkat Daerah) terkait di Pemerintah Provinsi (Pemprov Kaltim). Salah satu tujuannya mendapatkan data akurat mengenai permasalahan belum masuknya listrik ke desa terpencil di Kaltim. Hal ini mulai jumlah desa, lokasi, jumlah penduduk hingga kondisi geografisnya.
“PLN sudah berkomitmen membangun. Itu jelas jika kita memiliki data yang lengkap,” ungkapnya
Pemprov Kaltim berkomitmen untuk menyelesaikan permasalahan di desa-desa yang belum teraliri listrik. Maka dengan kerja sama yang erat dan data yang akurat diharapkan mampu menyelesaikan masalah akses listrik di desa-desa terpencil. Kemudian, berdampak positif bagi kemajuan masyarakat Kaltim.