Samarinda, infosatu.co – Kenaikan omzet pedagang di kawasan Citra Niaga, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) selama liburan kali ini dinilai belum signifikan.
Bagus, salah seorang pemilik toko oleh-oleh khas Kaltim Raja Bagus mengungkapkan bahwa peningkatan omzet hanya mencapai 10-15 persen dibandingkan hari biasa. “Pendapatan naik sih, tapi nggak besar. Peningkatan dari 10-15 persen aja,” ujarnya.
Bagus merupakan pedagang beberapa produk khas Kaltim sejak lima tahun terakhir. Toko yang dibuka selama 12 jam per hari, mulai pukul 09.00 hingga 21.00 Wita menawarkan kaus, kalung manik, ulap Doyo, sarung Samarinda, hingga Mandau.
Dari sejumlah produk yang dibanderol dengan harga mulai dari Rp5.000 hingga jutaan rupiah ini, kaus dan kerajinan manik-manik paling banyak diburu wisatawan.
Mereka datang langsung ke deretan lapak di kawasan Citra Niaga yang dirancang untuk mendukung pedagang kecil dan menengah. Di sana, lokasinya didesain unik dengan tiga zona utama, yaitu kuning untuk perukoan, hijau untuk kios kecil, dan biru untuk toko pedagang.
Desain kawasan tersebut pernah memenangkan penghargaan internasional Aga Khan Award for Architecture (AKAA) pada 1989. Prestasi mengalahkan kandidat lain, seperti Bandara Soekarno-Hatta.
Meski demikian, sejumlah tantangan masih dihadapi pedagang. Renovasi kawasan yang memengaruhi pengaturan area parkir menjadi salah satu keluhan utama.
“Parkir sekarang jadi terbagi-bagi, beda dengan sebelum renovasi yang lebih dekat,” ungkap Bagus.
Selain itu, kurangnya hiburan dan acara budaya seperti festival tari daerah yang sempat rutin digelar sebelum pandemi juga dinilai mengurangi daya tarik kawasan.
“Harapannya ada lagi hiburan seperti dulu, biar lebih menarik pengunjung,” pungkasnya.
