
Samarinda, infosatu.co – Pentingnya pengelolaan alur-alur Sungai Mahakam yang dikelola oleh Pemerintah Daerah melalui Perusahaan Daerah (Perusda).
Hal itu disampaikan Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Muhammad Husni Fahruddin.
Pria yang sering disapa Ayyub itu berharap agar langkah tersebut dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan memberikan manfaat ekonomi yang optimal bagi masyarakat Kaltim.
“Kita tidak hanya bicara soal penggolongan sungai atau tambatannya saja. Namun yang lebih penting adalah bagaimana daerah-daerah sungai, seperti Daerah Aliran Sungai (DAS) Mahakam dan DAS Berau, bisa dikelola secara maksimal,” ungkap Ayyub dalam keterangannya pada Senin, 26 Mei 2025.
Ia menegaskan, pengelolaan alur sungai yang selama ini dikuasai oleh segelintir perusahaan atau pihak swasta, khususnya PTB harus segera dialihkan ke Perusda milik pemerintah daerah.
Dengan pengelolaan yang dipegang oleh Perusda, hasilnya akan masuk ke PAD dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kaltim.
“Kita ingin supaya pengelolaan tambatan dan alur sungai tidak dikuasai oleh perusahaan-perusahaan tertentu saja. Perusda harus yang mengambil alih, agar aset daerah ini benar-benar memberikan manfaat bagi Kaltim,” tegasnya.
Komitmen ini didukung dengan langkah nyata dari Komisi II DPRD Kaltim yang telah melakukan studi komparasi ke Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk melihat pengelolaan Sungai Barito yang menjadi contoh pengelolaan sungai yang baik.
Selain itu, dalam waktu dekat juga akan dilakukan kunjungan ke Jembatan Operasi dan Jembatan Ampera di Sumatra untuk memperdalam pemahaman serta memperkuat strategi pengelolaan.
“Teman-teman Komisi II sudah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan, Kepala KSOP, dan Dirjen UPLA. Ada titik terang dari Dirjen UPLA soal pengambilalihan pengelolaan DAS Mahakam, DAS Berau, dan lainnya ke pemerintah Kaltim,” jelas Ayyub.
Dia menambahkan, langkah berikutnya adalah melakukan komunikasi intensif bersama Gubernur Kaltim dan DPRD Kaltim untuk mengatur mekanisme pengelolaan tersebut agar berjalan lancar dan sesuai aturan.
“Kita harap dengan sinergi ini, pengelolaan alur sungai bisa optimal dan menjadi sumber PAD yang signifikan serta berdampak positif bagi masyarakat,” pungkasnya.