infosatu.co
NASIONAL

Komdigi Tegaskan Keterlibatan Militer Asing dalam Aksi 25 Agustus Adalah Hoaks

Jakarta, infosatu.co – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menegaskan bahwa informasi yang beredar di media sosial mengenai keberadaan tentara Jepang dan Australia di aksi demo itu hoaks.

Menurut Komdigi, tentara Jepang dan Australia yang disebut ikut menjaga jalannya aksi penyampaian aspirasi pada 25 Agustus 2025 lalu adalah tidak benar.

Klaim yang muncul dalam sebuah unggahan video di platform TikTok itu dipastikan merupakan hoaks.

Komdigi menjelaskan, narasi yang menyebut keterlibatan personel militer asing dalam pengamanan demonstrasi sengaja dipelintir.

Faktanya, kehadiran tentara Jepang dan Australia pada tanggal tersebut bukanlah untuk urusan pengamanan aksi massa, melainkan untuk mengambil bagian dalam Latihan Gabungan Bersama Super Garuda Shield 2025 yang dipimpin langsung oleh TNI.

Latihan militer ini digelar serentak pada 25 Agustus 2025 dengan melibatkan sejumlah negara sahabat.

“Latihan ini adalah wadah kepercayaan, jembatan persahabatan, serta mercusuar komitmen bersama kita untuk menjaga perdamaian dan stabilitas,” demikian pernyataan resmi Komdigi.

Dengan penegasan itu, kementerian berharap masyarakat tidak lagi terjebak dalam informasi keliru yang kerap diproduksi dan disebarkan di media sosial tanpa verifikasi.

Sebagai informasi, Super Garuda Shield sendiri merupakan agenda rutin yang melibatkan kerja sama multilateral di bidang pertahanan.

Tahun ini, kegiatan tersebut dipusatkan di beberapa wilayah latihan militer di Indonesia, dengan tujuan memperkuat interoperabilitas sekaligus meningkatkan kapasitas pertahanan bersama.

Kehadiran tentara Jepang dan Australia, serta perwakilan dari negara lain, diposisikan sebagai bentuk dukungan terhadap upaya menjaga keamanan regional, bukan bagian dari operasi dalam negeri untuk mengawal aksi demonstrasi.

Komdigi menambahkan, penyebaran hoaks semacam ini berpotensi menimbulkan kesalahpahaman publik, bahkan bisa mengganggu kepercayaan masyarakat terhadap institusi negara.

Oleh karena itu, kementerian mengimbau warganet agar lebih berhati-hati dalam menyikapi setiap informasi, terutama yang bersumber dari akun media sosial yang tidak jelas kredibilitasnya.

Related posts

Polres Pasuruan Kota Ungkap Kasus Pemerasan Oleh 3 Polisi Gadungan

Zainal Abidin

Komdigi Tegaskan Informasi Serangan ke Rumah Dinas Wagub Jatim Tidak Benar

Martinus

Komdigi Pastikan Video Kerusuhan di Kalimalang Bekasi Hanyalah Hoaks

Martinus

Leave a Comment

You cannot copy content of this page