Samarinda, infosatu.co – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Kaltimtara Sofyan meresmikan Klinik L’Samda Medika di Lapas Kelas IIA Samarinda Jalan Jendral Sudirman, Selasa (7/12/2021).
“Dengan diresmikannya klinik ini, maka terlihat bagaimana seorang pelayan masyarakat yang berakhlak dan bangga melayani teman-teman warga binaan pemasyarakatan (WBP),” ucap Sofyan dalam sambutannya.
Keberadaan klinik ini kata Sofyan, diupayakan bisa berfungsi secara maksimal. Harapannya supaya WBP dapat memanfaatkan fasilitas yang ada dan memeriksa kondisi kesehatannya secara rutin.
WBP juga diharapkan bisa lebih bijaksana memanfaatkan fasilitas yang ada ini. Tentu semua ini bertujuan ke arah yang positif untuk memberikan kemudahan terbaik buat para WBP dan petugas di Lapas Kelas IIA Samarinda.
“Saya merasa sangat bahagia terhadap niat tulus Kalapas karena sudah membuat klinik ini jadi lebih baik lagi. Tolong fasilitas yang diberikan ini dirawat dengan baik,” harapnya.
Sementara itu, Kalapas Kelas IIA Samarinda Moh Ilham Agung mengaku bahwa semua ini merupakan jerih payah jajarannya dan semangat untuk meningkatkan pelayanan publik.
“Poliklinik ini untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap WBP, sehingga ketika sarana dan prasarana (sapras) sudah diperbaiki tentunya pelayanan juga mengikuti,” jelasnya.
Oleh sebab sapras sudah diperbaiki, maka ke depannya kata Ilham, pelayanan terhadap WBP harus lebih baik lagi dari sebelumnya.
“Mudah-mudahan ke depan lebih baik lagi dalam peningkatan pelayanan kesehatan terkhusus untuk WBP. Sekarang ini kita bukan jadi bos tapi pelayan, tugas kita ini untuk melayani WBP,” paparnya.
Senada, Penanggungjawab Klinik L’Samda Lapas Kelas IIA Samarinda dr Wildan Moulddiana membeberkan bahwa ada 7 tenaga kesehatan (nakes) yang akan memberikan pelayanan pada WBP di klinik tersebut.
“Untuk SDM yang ada di klinik ini, kami punya 2 dokter dan 4 perawat serta 1 apoteker. Jadi ada dua shift, setiap pagi standby satu dokter dan dua perawat, begitu pun sebaliknya untuk shift siang satu dokter dan dua perawat,” bebernya.
Disinggung terkait perasaan para nakes setelah klinik direnovasi, dipercantik dan ditata lebih rapi, Wildan merasa senang dan mengaku sangat nyaman ketika nantinya akan merawat WBP.
“Sekarang itu lebih nyaman, kalau dulu tempatnya dijadikan satu, ada berkas dan lain-lain. Bahkan staf di tempat yang sama dan melakukan pemeriksaan juga di situ, jadi tidak nyaman. Orang yang sakit dan sehat tercampur, kalau sekarang sudah terpisah. Lebih tertata dan nyaman sekali dalam bekerja. Terima kasih atas perhatiannya Kalapas,” katanya. (editor: irfan)