Parameita, infosatu.co – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor bersama rombongan Indonesia mengunjungi Hutan Amazon di Provinsi Mato Grosso, Brasil pada Sabtu, (6/5/2023) pagi.
Isran dan rombongan berangkat menggunakan bis dari Kota Alta Floresta menuju Kota Kecil Parameita dalam pengawalan polisi federal setempat.
Setibanya di wilayah setingkat kabupaten di Indonesia itu, mereka diperlihatkan hasil produk pertanian dan perkebunan seperti buah semangka, pisang, jeruk, blewah, pepaya, markisa jagung serta produk olahan berupa kue tradisional berbahan buah-buahan dan sayuran, termasuk mesin pengolahan buah-buahannya.
“Masyarakat di sini mendapatkan kesempatan dalam memiliki lahan pertanian dan perkebunan yang digunakan secara produktif untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka,” kata Isran.
Di sana, Isran juga berdiskusi dengan pengurus koperasi masyarakat dan kelompok tani keluarga serta lembaga lokal seperti NGO yang melakukan pendampingan untuk masyarakat.
Selanjutnya, setelah berjalan kaki sekitar 500 meter, Isran beserta rombongan juga melihat pemukiman dan areal perkebunan dan pertanian masyarakat setempat sembari diberi penjelasan dari NGO serta melakukan dialog.
“Selain dijual di pasar lokal, produk pertanian dan perkebunan di sini juga dikirim keluar kota dalam Provinsi Mato Grosso,” ucapnya.
Usai beristirahat, makan siang dan salat, rombongan Indonesia kemudian mengunjungi koperasi masyarakat yang mengolah susu, keju serta jus buah-buahan.
Mereka pun mendapatkan penjelasan tentang bagaimana koperasi yang dibentuk dapat membantu masyarakat dalam kepemilikan lahan serta membeli produk-produk peternakan berupa susu sapi yang kemudian diolah dan dijual ke pasar. Selain itu, di sana juga diatur soal pembagian keuntungan bagi anggota koperasi.
Sementara berdasarkan penjelasan dari masyarakat dan NGO lokal setempat, deforestasi juga berlangsung di kawasan penyangga Hutan Amazon sejak 40 tahun lalu.
Isran menambahkan, melalui reformasi agraria, Pemerintah Brasil memberikan hak kepemilikan kepada masyarakat di area terdeforestasi untuk dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian, perkebunan dan peternakan sehingga kawasan Hutan Amazon dapat terjaga kelestariannya.
“Akhirnya masyarakat lokal yang mendiami lokasi penyangga dapat berperan menjaga hutan mereka dengan baik,” pungkasnya.