Samarinda, infosatu.co – Indonesia tengah merasakan angin segar dalam dunia sepak bola. Semua ini berkat sentuhan tangan dingin Shin Tae-yong atau STY, pelatih asal Korea Selatan yang mulai menangani Tim Nasional (Timnas) Indonesia sejak akhir 2019.
Kehadirannya membawa harapan baru. Hal ini ditandai dengan berbagai catatan gemilang, reformasi pelatihan, hingga kenaikan peringkat dunia.
Revolusi dalam Sistem dan Mentalitas
Shin Tae-yong memulai tugasnya dengan merombak total sistem latihan. Ia memperkenalkan metode modern yang menitikberatkan pada disiplin, fisik, dan mentalitas.
Setiap pemain dilatih untuk mengoptimalkan daya tahan, fokus taktik, dan profesionalisme. Pola makan sehat dan analisis pertandingan berbasis teknologi juga menjadi bagian dari programnya.
STY sapaan akrabnya, tak segan-segan mencoret pemain bintang sekalipun jika kedapatan tidak disiplin. Tidak hanya di dalam lapangan, bahkan di luar lapangan sekalipun.
“Filosofi sepak bola saya adalah kerja keras dan fokus. Pemain harus percaya pada proses,” ujar Shin Tae-yong dalam wawancara.
Hasilnya terlihat nyata sejak Timnas U-19 berhasil menahan imbang Korea Utara 1-1 di Kualifikasi Piala Asia U-19 2019. Momentum ini menjadi titik awal kebangkitan sepak bola nasional.
Nama-Nama Bintang Baru
STY berhasil melahirkan pemain-pemain muda berbakat yang kini menjadi tulang punggung Timnas. Nama seperti Marselino Ferdinan, Witan Sulaeman, dan Pratama Arhan, hinga Rizky Ridho bek andalan Timnas yang menjadi simbol generasi baru.
Marselino, playmaker berusia 19 tahun, kini bermain di Belgia bersama KMSK Deinze. Ia dikenal dengan visi bermain yang luar biasa.
Sementara itu, Pratama Arhan, bek kiri Tokyo Verdy di Jepang, tampil menonjol berkat akurasi lemparan ke dalam dan tendangan jarak jauh. Witan Sulaeman yang bermain di Eropa sebelum kembali ke Indonesia juga menunjukkan konsistensi luar biasa.
Rizky Ridho, bek tangguh asal Persebaya Surabaya menjadi salah satu pemain yang berkembang pesat di bawah arahan Shin Tae-yong.
Pemain kelahiran Surabaya ini dikenal dengan ketenangannya di lini belakang, kemampuan membaca permainan dan kepemimpinan yang kuat meski usianya masih muda.
Rizky Ridho tampil gemilang dengan mencetak gol penentu dalam kemenangan 2-0 Timnas Indonesia atas Filipina di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Selasa (11/6/2024). Hingga akhirnya mengantarkan skuad Garuda ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Gol pertama Timnas Indonesia dicetak oleh Thom Haye melalui tendangan dari luar kotak penalti pada menit ke-31.
Keunggulan kemudian dilengkapi oleh Rizky Ridho yang mencetak gol melalui sundulan di menit ke-55, memastikan kemenangan krusial tersebut.
Kemenangan ini membawa Timnas Indonesia finis di posisi kedua Grup F dengan 10 poin. Selain melangkah ke putaran ketiga kualifikasi, hasil ini juga memastikan Indonesia lolos otomatis ke Piala Asia 2027 bersama pemuncak grup, Irak.
Prestasi Gemilang dan Kesempatan Tampil di Piala Dunia 2026
Timnas Indonesia mencatatkan berbagai hasil gemilang di bawah asuhan Shin Tae-yong. Di Piala AFF 2020, meskipun gagal menjadi juara setelah kalah dari Thailand di final, Indonesia mencuri perhatian dunia dengan skuad muda yang tampil penuh semangat.
Kemajuan ini turut tercermin pada peringkat FIFA Indonesia. Pada 2021, Indonesia berada di posisi 175. Namun, berkat serangkaian kemenangan internasional, posisi ini melesat ke peringkat 147 pada akhir 2024 lompatan signifikan dalam sejarah sepak bola nasional.
Statistik lainnya juga mencolok. Di Kualifikasi Piala Asia 2023, Indonesia berhasil mencetak total 12 gol dari 4 pertandingan, memperlihatkan peningkatan signifikan di sektor serangan.
Di bawah asuhan Shin Tae-yong, Timnas Indonesia telah mencapai prestasi bersejarah dengan lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Ini merupakan pencapaian signifikan, mengingat Indonesia berhasil menembus tahap ini bersama negara-negara kuat lainnya di Asia.
Pasukan Garuda saat ini menempati posisi ketiga di Grup C, dengan perolehan 6 poin setelah 1 kemenangan, 3 hasil imbang, dan 2 kekalahan. Dengan catatan gemilang ini, Indonesia berhasil sejajar dengan negara-negara kuat di Asia, termasuk Jepang dan Australia.
Salah satu pencapaian yang menonjol adalah kemenangan 2-0 Indonesia atas Arab Saudi yang menegaskan bahwa Indonesia mampu bersaing dengan tim-tim besar di Asia.
Selain itu, keberhasilan Timnas Indonesia mencapai putaran ketiga ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara ASEAN yang masih terlibat dalam perebutan tiket Piala Dunia 2026.
Tantangan dan Rencana Jangka Panjang
Meski mencatatkan banyak pencapaian, perjalanan Shin Tae-yong tidak tanpa hambatan. Adaptasi budaya, minimnya fasilitas modern, hingga kurang kompetitifnya kompetisi domestik menjadi tantangan besar.
Namun, Shin terus mendorong perubahan, termasuk melalui kolaborasi dengan pelatih lokal dan program pembinaan usia muda.
Ke depan, Shin Tae-yong fokus mempersiapkan Timnas untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026. Ia juga berharap dapat membangun sistem yang lebih baik untuk regenerasi pemain muda. “Kita harus memiliki mentalitas juara untuk bisa bersaing di level dunia,” tegasnya.
Dukungan dan Reaksi Dunia Internasional
Keberhasilan Shin Tae-yong mendapat perhatian internasional. Media Asia menyebutnya sebagai pelatih yang berhasil mengubah wajah sepak bola Indonesia. Di sisi lain, dukungan penuh dari PSSI dan masyarakat menjadi elemen penting keberhasilan ini.
Dengan program Elite Pro Academy dan perhatian pada kompetisi Liga 1, Indonesia kini memiliki landasan kuat untuk mencetak lebih banyak talenta.
Shin Tae-yong telah mengembalikan kepercayaan publik terhadap sepak bola nasional. Perjalanan ini masih panjang. Tetapi, satu hal yang pasti, yaitu semangat Garuda kini terbang lebih tinggi membawa harapan bagi masa depan sepak bola Indonesia. Mimpi tampil di Piala Dunia pun bukan lagi sekadar angan-angan.