
Samarinda, infosatu.co – Meningkatnya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi alarm serius yang tidak bisa diabaikan.
Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie menegaskan bahwa persoalan ini harus ditangani bersama melalui sinergi lintas lembaga, pemerintah, dan keterlibatan aktif masyarakat.
“Kekerasan terhadap perempuan dan anak ini menjadi sorotan kita bersama. Tidak bisa hanya diserahkan kepada DPRD atau pemerintah saja, tetapi seluruh stakeholder harus terlibat,” katanya.
“Bahkan peran masyarakat sangat penting dalam menjaga dan mengawal agar hal-hal seperti ini tidak terus terjadi,” ungkap Novan pada Minggu, 17 Agustus 2025.
Ia menyoroti fakta bahwa sebagian besar kasus justru terjadi di lingkungan keluarga.
Kekerasan seksual dan pelecehan yang melibatkan anggota keluarga menjadi bukti lemahnya ketahanan keluarga. .
Karena itu, ia mendorong pentingnya pendidikan ketahanan keluarga sejak dini.
“Pendidikan pra nikah maupun pasca nikah harus benar-benar dijalankan. Regulasi seperti perda ketahanan keluarga perlu diaplikasikan dengan baik,” jelasnya.
Sebab menurutnya, membangun keluarga itu bukan sekadar menikah, tapi bagaimana membina rumah tangga, mendidik anak, baik dari sisi mental maupun kesehatan.
Novan menambahkan, salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah memperluas sosialisasi mengenai pentingnya membangun keluarga yang sehat dan kuat, khususnya bagi pasangan usia muda.
Dengan cara tersebut, keluarga dapat menjadi benteng utama dalam melindungi perempuan dan anak dari potensi kekerasan.
“Kalau ketahanan keluarga terbangun dengan baik, kita bisa menekan kasus kekerasan yang semakin marak ini. Perlindungan perempuan dan anak bukan hanya soal hukum, tapi juga soal pencegahan sejak dari lingkup terkecil, yaitu keluarga,” tegasnya.
Ia berharap seluruh pihak dapat bergerak bersama, agar Samarinda benar-benar menjadi kota yang ramah dan aman bagi perempuan serta anak-anak.