infosatu.co
DISKOMINFO KALTIM

Kaltim Dorong Warisan Budaya Masuk Daftar UNESCO dan Memory of the World

Teks: Analis Kesenian dan Budaya Daerah Disdikbud Kaltim, Pri Angga

Samarinda, Infosatu.co – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur (Kaltim) terus mengintensifkan upaya untuk mengangkat kekayaan budaya daerah ke tingkat nasional hingga internasional.

Sejumlah warisan budaya tak benda dan benda dari Kaltim saat ini tengah diusulkan agar mendapat pengakuan resmi, baik sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTBI) maupun warisan dunia UNESCO.

Analis Kesenian dan Budaya Daerah Disdikbud Kaltim, Pri Angga, mewakili Kepala Bidang Kebudayaan, mengatakan bahwa tahun 2025 ini pihaknya telah menyiapkan 17 usulan karya budaya untuk ditetapkan sebagai WBTBI.

Hal ini disampaikan saat ditemui di Kantor Disdikbud Kaltim pada Selasa, 29 Juli 2025.

“Keragaman budaya kita luar biasa, dari ritual, seni pertunjukan, kuliner, hingga pengetahuan tradisional. Semua itu harus dijaga dan diperjuangkan agar mendapat pengakuan, tidak hanya di tingkat lokal dan nasional, tetapi juga dunia internasional,” ujarnya.

Salah satu kesenian khas Kaltim yang diunggulkan adalah Tingkilan, seni musik tradisional yang menurutnya hanya ada di Kalimantan Timur.

Disdikbud Kaltim menilai penting untuk mendaftarkan Tingkilan sebagai WBTBI agar tidak diakui oleh negara lain.

Selain Tingkilan, ada pula Betore, tradisi lisan di Kabupaten Paser yang berbentuk pantun, nyanyian, atau mantra berisi nasihat, serta Tarsul, tradisi serupa yang ada di Kutai.

Ada juga Bedendang, tradisi bernyanyi orang tua kepada anak saat bertani atau menidurkan bayi.

“Tradisi-tradisi ini unik dan masih hidup di tengah masyarakat. Kalau tidak segera kita lindungi, bisa saja hilang atau bahkan diklaim oleh pihak lain,” tegasnya.

Selain warisan tak benda, Kaltim juga fokus pada pelestarian warisan budaya benda. Tahun lalu, Disdikbud mengusulkan Lamin Mancong di Danau Jempang, Kutai Barat, sebagai Cagar Budaya Tingkat Nasional.

Lamin ini dinilai unik karena memiliki dua lantai, sesuatu yang jarang ditemukan pada rumah adat suku Dayak.

Tak hanya itu, Situs Lamin Tolan di Kecamatan Mook Manaar Bulatn juga sedang diusulkan, meski masih ada sejumlah kajian teknis yang perlu dilengkapi.

Situs ini dinilai istimewa karena berada dalam ekosistem lengkap yang mencakup danau, pemakaman, dan lahan bekas pertanian tradisional.

Lebih jauh, Disdikbud Kaltim juga mendorong dua objek budaya penting agar diakui dunia melalui UNESCO, yakni prasasti Yupa yang menjadi bukti literasi tertua di Indonesia, serta Mando, tradisi bersama masyarakat Kalimantan.

“Yupa kami usulkan melalui Museum Nasional sebagai bagian dari program Memory of the World. Sementara Mando diusulkan bersama-sama dengan provinsi lain di Kalimantan karena tradisi ini hidup di seluruh wilayah Kalimantan,” jelasnya.

Selain itu, Gamelan Kutai yang kini disimpan di Museum Mulawarman, Tenggarong, juga telah ditetapkan UNESCO pada 2023 sebagai warisan dunia bersama gamelan Jawa.

Dia menjelaskan, untuk bisa ditetapkan sebagai warisan budaya, baik benda maupun tak benda, diperlukan kajian mendalam.

Untuk warisan tak benda, syarat utamanya adalah karya budaya berupa jurnal atau dokumentasi yang memuat sejarah, deskripsi, hingga keberlanjutan tradisi.

Sedangkan warisan benda harus melalui proses bertingkat mulai dari kabupaten/kota, provinsi, hingga pusat melalui Tim Ahli Cagar Budaya (TACB).

“Semua warisan yang kami usulkan sudah disertai karya budaya, baik berupa jurnal, makalah, video dokumentasi, maupun keterlibatan maestro yang masih melestarikan tradisi tersebut,” ungkapnya.

Dengan kerja sama erat antara pemerintah daerah, pelaku seni, akademisi, dan masyarakat, Disdikbud Kaltim optimis bahwa semakin banyak warisan budaya daerah yang akan diakui, baik di tingkat nasional maupun dunia.

“Kami tidak ingin budaya Kaltim hanya menjadi cerita di buku sejarah. Dengan pengakuan resmi, warisan budaya ini akan mendapat perlindungan dan perhatian lebih, sehingga bisa terus hidup dan berkembang,” pungkasnya.(Adv/diskominfokaltim)

Editor: Nur Alim

Related posts

Hotel Atlet Kaltim Disiapkan Naik Kelas ke Standar Bintang 4, Fasilitas Baru Segera Dibangun

adinda

Hotel Atlet Siap Tampung Event Lokal-Internasional, EBIF hingga Kejuaraan Taekwondo

adinda

Disdikbud Kaltim Libatkan Generasi Muda dan Seniman Lokal untuk Lestarikan Budaya Daerah

adinda

Leave a Comment

You cannot copy content of this page