infosatu.co
NASIONAL

Kain Tenun Doyo Kutai Barat Siap Tampil Dalam Pameran Internasional di Jenewa

Jakarta, infosatu.co – Peringatan Hari Kekayaan Intelektual Sedunia secara resmi dibuka oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H. Laoly dan diikuti dengan kunjungan ke beberapa booth pameran produk Indikasi Geografis dari berbagai Kanwil Kemenkumham di Indonesia.

Kanwil Kemenkumham Kaltim turut berpartisipasi dengan menampilkan produk Indikasi Geografis terdaftar, seperti Kakao Berau, Lada Putih Malonan, Beras Adan Krayan, dan Tenun Doyo Benuaq dari Tanjung Isuy Kutai Barat. Pameran ini berlangsung di Shangri-la Hotel Jakarta, Rabu (12/6/2024).

Salah satu produk unggulan, “Tenun Doyo Benuaq” dari Tanjung Isuy, Kutai Barat, Kalimantan Timur (Kaltim) menarik banyak perhatian pengunjung. Kain tenun khas Suku Dayak Benuaq ini memiliki karakteristik unik dan terbuat dari serat alami yang membuatnya berbeda dari kain tenun lainnya.

Booth Kanwil Kemenkumham Kaltim juga dikunjungi oleh Direktur Kerja Sama dan Edukasi Kemenkumham Yasmon M.L.S. Dalam kesempatan itu, ia menyatakan bahwa Tenun Doyo akan direkomendasikan sebagai salah satu produk Indikasi Geografis untuk pameran internasional di Jenewa pada Juli 2024.

Pernyataan itu disampaikan Yasmon kepada Kepala Bidang Pelayanan Hukum Kemenkumham Kaltim Santi Mediana Panjaitan, dan Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Barat Seki.

“Tenun Doyo akan direkomendasikan sebagai salah satu produk Indikasi Geografis untuk pameran internasional di Jenewa pada Juli 2024,” kata Yasmon.

Santi dan Seki menyambut baik ide ini dan menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Kutai Barat siap bekerja sama dengan Kanwil Kemenkumham Kaltim untuk mempromosikan Tenun Doyo.

Mereka percaya bahwa kain tenun ini memiliki potensi pasar yang besar dan dapat meningkatkan kesejahteraan para perajinnya di Kabupaten Kutai Barat.

Related posts

Kasus Satria Arta, Menkum: Jadi Tentara Asing, Langsung Bukan WNI

Adi Rizki Ramadhan

Prabowo Resmikan Koperasi Merah Putih: Langkah Awal Menuju Kedaulatan Ekonomi Rakyat

adinda

Harvesting Hope, Kemitraan Riset Indonesia-Australia Solusi Bagi Petani Garam di Madura

Dewi

Leave a Comment

You cannot copy content of this page