
Kukar, Infosatu.co – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara saat ini sedang melakukan upaya percepatan proses penyaluran belanja tak terduga (BTT).
Asisten III Sekretariat Kabupaten (Setkab) Kukar Totok Heru Subroto mengatakan proses percepatan penyaluran BTT merupakan salah satu langkah intervensi yang dilakukan untuk mengendalikan inflasi di Kabupaten Kukar yang saat ini menyentuh angka 5,81 persen, lebih tinggi dari angka inflasi nasional 5,78 persen.
Menurutnya, faktor utama kenaikan inflasi ini dikarenakan adanya kenaikan harga bahan kebutuhan pokok di pasaran, seperti beras, cabe dan minyak goreng.
“Harga tiga komoditas ini yang lebih dominan mempengaruhi inflasi daerah kita,” ungkapnya.
Totok menjelaskan, salah satu faktor penyebab kenaikan tiga komoditas itu adalah supply demand menghadapi hari raya Natal dan tahun baru.
“Didorong oleh itu. Biasanya kalau hari menjelang Natal dan tahun baru permintaannya meningkat,” imbuhnya.
Walau begitu, ketahanan pangan di Kabupaten Kukar saat ini masih terkendali.
“Stok pangan di Kukar masih aman. Bahkan kita juga koordinasi dengan Bulog, khusus untuk berasnya kita sudah ada MoU, kemudian nanti untuk komunitas lain seperti bawang merah dan cabe itu perlu koordinasi dengan daerah suplainya,” jelasnya.
Tidak hanya penyaluran BTT, lanjutnya, intervensi lainnya adalah pemberian dana perlindungan bantuan sosial untuk meningkatkan daya beli masyarakat.