Samarinda, infosatu.co – Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI Kalimantan Timur (Kaltim) kembali menandai capaian akademiknya dengan menggelar Yudisium Program Sarjana (S1) tahun akademik 2024/2025.
Acara yang berlangsung pada Sabtu, 30 Agustus 2025, di kampus utama IKIP PGRI Kaltim tersebut diikuti oleh 167 mahasiswa dari tiga program studi, yakni Ekonomi, Pendidikan Pelatihan Olahraga, serta Pendidikan Vokasional Teknologi Otomotif.
Dari jumlah itu, program studi Ekonomi meluluskan 58 orang, Pendidikan Pelatihan Olahraga 93 orang, sementara Pendidikan Vokasional Teknologi Otomotif menghasilkan 16 sarjana baru.
Seluruh peserta resmi dikukuhkan dengan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd).
Rektor IKIP PGRI Kaltim, Suriansyah, dalam sambutannya menekankan bahwa yudisium merupakan tahapan penting sebelum mahasiswa secara resmi diwisuda.
“Yudisium merupakan proses pengakuan secara internal lembaga. Hari ini sudah dikukuhkan jadi sarjana baru,” ujarnya di hadapan peserta dan civitas akademika.
Menurut Suriansyah, proses yudisium hanya melibatkan unsur internal kampus, berbeda dengan wisuda yang bersifat eksternal dan melibatkan publik lebih luas.
“Kenapa disebut dengan pengakuan internal karena hanya disaksikan oleh semua komponen yang ada di lembaga IKIP PGRI Kaltim,” katanya.
“Sedangkan wisuda adalah pengakuan secara eksternal. Berarti, prosesnya akan dipublikasikan ke masyarakat secara umum dan akan disaksikan oleh semua unsur-unsur yang ada, mulai dari Pemerintah, DPRD, Polri, TNI, lembaga swasta dan lainnya,” terangnya.
Ia menyebutkan wisuda akan digelar pada 22 Oktober 2025 mendatang. Karena itu, para peserta yudisium diingatkan untuk segera melengkapi berkas yang menjadi syarat pelaksanaan.
“Apalah artinya skripsi, apa artinya yudisium kalau tidak ikut wisuda. Maka setelah ini, persyaratan untuk wisuda segera diproses secepatnya,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Suriansyah juga menyampaikan apresiasinya kepada para dosen yang telah mendampingi mahasiswa hingga menyelesaikan studi meski menghadapi berbagai keterbatasan.
Ia menyebut para lulusan tahun ini sebagai bagian dari generasi emas yang diharapkan mampu memberi kontribusi pada Indonesia 2045, saat bangsa ini merayakan satu abad kemerdekaannya.
Tak hanya itu, ia juga mendorong para lulusan untuk tetap menjaga ikatan dengan almamater.
“Kalian hari ini memang sudah purna. Aktivitas perkuliahan sudah selesai, tetapi kalian ingat bahwa almamater kalian masih membutuhkan kalian,” kata Suriansyah.
Ia berharap, keberadaan para alumni akan memperkuat reputasi kampus di tengah masyarakat.
“Kami ingin bisa ikut membesarkan IKIP PGRI Kaltim dengan menunjukan karakter yang baik dan mempromosikan kepada masyarakat luas tentang sistem perkuliahan dan hal-hal yang baik yang ada di IKIP PGRI Kaltim,” tambahnya.
