Samarinda, infosatu.co – Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Timur (Dispora Kaltim) menyampaikan bahwa hingga saat ini operasional Hotel Atlet yang berlokasi di kawasan eks PON Kaltim, masih belum berjalan secara optimal.
Hal itu terungkap dalam keterangan Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, Sri Wartini usai menghadiri Rapat Evaluasi Kegiatan Tidak Terealisasi di Kaltim tahun 2025 di Kantor Gubernur Kaltim pada Rabu, 14 Mei 2025.
Menurutnya, forum ini juga menjadi ajang untuk menyampaikan tantangan yang dihadapi masing-masing perangkat daerah di lingkup Pemprov Kaltim..
Sri Wartini menuturkan bahwa pertemuan tersebut menjadi momentum penting untuk memperkuat koordinasi lintas sektor, terutama dalam memastikan seluruh program dan kegiatan dapat berjalan sesuai rencana, mulai dari tahap perencanaan hingga realisasi di lapangan.
“Dengan adanya pertemuan ini, tentu sangat membantu kami di Dispora. Ke depannya harapan kami kegiatan yang sudah direncanakan dapat terlaksana dengan baik,” ungkap Sri Wartini.
Selain itu, ia juga menegaskan operasional Hotel Atlet merupakan kewenangan penuh oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kaltim.
“BPKAD Kaltim, sudah melakukan briefing khusus bersama Gubernur Kalimantan Timur dan Wagub, untuk membahas arah kebijakan pengelolaan Hotel Atlet ke depan,” jelas Sri.
“Tapi kami tetap memantau dan mengikuti karena lokasi dan penggunaannya berkaitan erat dengan sektor olahraga,” sambungnya.
Lebih lanjut, Ia menambahkan bahwa hingga saat ini, Hotel Atlet belum digunakan secara reguler, karena harus jelas dulu.
“Sementara ini belum jalan penuh. Baru kemarin itu sempat dipakai untuk Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) dan satu kegiatan lain,” ucap Sri Wartini kepada awak media.
Lebih lanjut, ungkap perempuan yang murah senyum itu, tidak menutup kemungkinan bahwa Hotel Atlet akan dikelola oleh pihak ketiga guna meningkatkan efektivitas pemanfaatan, dan semua tergantung kebijakan pimpinan.
Selain itu, untuk menampung atlet, fasilitas ini juga dapat dikembangkan menjadi sarana penginapan umum berskala konvensional yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas maupun tamu dari luar daerah, saat ini masih dikaji oleh tim.
“Kalau memang ke depan masih ada kegiatan atletik atau kepemudaan, fasilitas wisma yang ada di sekitarnya masih bisa digunakan,” sambung Sri.
Dengan berbagai potensi yang dimiliki kawasan tersebut, Dispora Kaltim berharap ada percepatan kebijakan operasional yang dapat memberikan manfaat lebih luas, baik bagi pembinaan olahraga maupun pelayanan publik di Kalimantan Timur. (Adv/diskominfokaltim)
Editor : Nur Alim
