Samarinda, infosatu.co – Program prioritas Gratispol yang baru saja diluncurkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) pada Senin, 21 April 2025, kini mulai membuka akses nyata bagi mahasiswa baru di daerah tersebut.
Salah satu komponen utama dari program ini adalah pemberian bantuan biaya pendidikan tinggi, yang dijelaskan secara langsung oleh Plt Kepala Dinas Pendidikan Kaltim, Rahmat Ramadhan.
Gratispol mencakup enam sektor layanan publik, yakni pendidikan, kesehatan, internet, administrasi rumah, ibadah, dan transportasi.
Meski begitu, pendidikan menjadi sektor yang paling diutamakan pada tahap awal implementasinya.
“Fokus tahap pertama Gratispol adalah pendidikan tinggi, khususnya untuk mahasiswa baru di perguruan tinggi yang sudah menjalin kerja sama dengan Pemprov,” ujar Rahmat Ramadhan dalam wawancara eksklusif bersama infosatu.co, Jumat, 25 April 2025.
Rahmat menyampaikan bahwa pendaftaran bantuan pendidikan dalam program Gratispol dapat dilakukan secara daring melalui situs resmi beasiswa.kaltimprov.go.id.
Penduduk Kaltim hanya perlu menyiapkan sejumlah dokumen dasar, seperti KTP, KK, surat pernyataan, serta bukti diterima dari perguruan tinggi yang dituju.
“Calon penerima cukup daftar online, unggah dokumen seperti KTP, KK, dan surat keterangan dari kampus. Nanti diverifikasi, lalu ditetapkan lewat SK Gubernur,” jelas Rahmat.
Alur pengajuan bantuan ini dibuat sederhana.
Setelah proses unggah dokumen, data pendaftar akan diverifikasi oleh tim bersama pihak kampus.
Jika lolos, daftar penerima akan diumumkan secara terbuka, dan diberikan waktu sanggah selama tiga hari untuk koreksi atau keberatan.
Tahapan pendaftaran sendiri terdiri dari enam langkah:
1. Menyiapkan dokumen penting seperti KTP, KK, bukti diterima kuliah, dan surat pernyataan.
2. Melakukan pendaftaran melalui laman gratispol.kaltimprov.go.id.
3. Mengunggah dokumen sesuai persyaratan.
4. Menunggu proses verifikasi oleh tim dan pihak kampus.
5. Pengumuman penerima, disertai penyaluran bantuan sesuai tahapan kuliah.
6. Mahasiswa wajib melaporkan perkembangan kuliah secara berkala melalui sistem yang disediakan.
Saat ini, sasaran utama program masih difokuskan pada mahasiswa baru.
Namun ke depannya, Rahmat membuka peluang agar bantuan juga bisa menjangkau mahasiswa aktif yang belum pernah memperoleh beasiswa.
“Kita bertahap. Tahun ini fokus ke mahasiswa baru dulu. Tahun depan bisa jadi diperluas,” ucapnya.
Pemprov Kaltim telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp750 miliar guna menopang sektor pendidikan dalam program Gratispol.
Anggaran tersebut tak hanya ditujukan bagi mahasiswa perguruan tinggi, tetapi juga untuk siswa tingkat SMA/SMK dan sederajat.
Langkah ini dinilai penting mengingat tingkat partisipasi pendidikan tinggi di Kaltim masih tergolong rendah.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi di wilayah ini baru mencapai 32,5 persen.
Melalui program Gratispol, Pemprov menargetkan peningkatan signifikan hingga mendekati 50 persen dalam dua tahun ke depan.
Gratispol menjadi bagian dari implementasi visi-misi Gubernur Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji dalam membangun sumber daya manusia unggul sebagai pondasi Kaltim menyongsong kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN). (ADV/DiskominfoKaltim)
Editor : Nur Alim