Samarinda, infosatu.co – Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Golkar Zainudin Amali mengatakan bahwa partai besar seperti Golkar sudah terbiasa dengan survei yang dilakukan beberapa lembaga.
Hal itu ia ungkapkan usai disinggung terkait Lembaga Analis dan Konsultan Sosial Politik Indonesia, Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) yang meluncurkan hasil survei nasional mengenai tren elektoral terkini partai politik menjelang Pilpres 2024.
“Kita sudah terbiasa dengan hal seperti itu, tapi hasilnya pasti berbeda dengan apa yang diopinikan,” ungkapnya di Ballroom Hotel Aston Jalan P Hidayatullah.
Sebelumnya, hasil survei CISA dimulai sejak tanggal 1 hingga 7 Desember 2021 yang menyasar 1.200 responden di 34 provinsi secara proporsional melalui penarikan sampel dengan menggunakan metode simple random sampling dengan margin of errornya mencapai 2,85 persen dengan tingkat kepercayaan pada 95 persen.
Jika Pemilihan Legislatif (Pileg) dilakukan saat ini, publik menjatuhkan pilihannya pada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan sukses mengungguli partai politik lainnya dengan persentase sebesar 24,92 persen.
Setelah itu, disusul oleh Partai Demokrat di urutan kedua yang melejit di 18,83 persen. Sedangkan, posisi ketiga diperoleh Partai Golkar yang mendapatkan 13,09 persen.
Selanjutnya, ada Partai Gerindra yang kembali menguat pada posisi keempat dan meraup 10,5 persen. Di posisi kelima ada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mendapatkan 10,25 persen, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 6,5 persen, Partai Nasional Demokrat (Nasdem) meraih 5,75 persen.
Di tahun 2004 kata Zainudin, banyak orang memperkirakan bahwa Partai Golkar sudah selesai, tetapi kenyataannya Golkar pemenang pertama.
“Begitu pun di tahun 2009 dan berikut-berikutnya. Jadi kita tidak khawatir karena Golkar punya infrastruktur yang kuat sampai ke tingkat desa dan kelurahan,” ucapnya.
Selain itu, Partai Golkar juga punya kader-kader tangguh dan caleg yang kuat untuk bertarung di semua daerah pemilihan (dapil) di seluruh Indonesia.
“Jadi apapun yang ada sekarang kita tidak pernah terganggu dan risau,” tegasnya.
Oleh sebab itu Partai Golkar tetap konfiden (percaya diri), sebab punya 14,78 persen hasil Pemilu Legislatif 2019. Modal ini tentu lebih mudah membuat Golkar mengajak partai lain untuk bergabung bersama-sama pada pemilu yang akan datang.
“Itu yang membuat kita konfiden, makanya saya minta semua kader untuk mendorong dan meningkatkan popularitas serta elektabilitas Pak Airlangga Hartarto,” paparnya. (editor: irfan)