infosatu.co
Advetorial

Gegara Covid-19, Konsumsi Daging di Bontang Turun Drastis

Penulis: Lydia – Editor: Irfan

Bontang, infosatu.co – Pemasukan Rumah Potong Hewan (RPH) bulan Maret turun akibat wabah Corona Virus Disease (Covid-19) yang melanda Kota Bontang. Hal tersebut diungkapkan Bendahara Penerima Dinas Ketahanan Pangan Perikanan dan Pertanian (DKPPP) Dahuri, Jumat (3/4/2020).

“Biasanya tiap bulan itu di atas Rp 9 juta. Pertengahan bulan Maret wabah Covid-19 muncul di Bontang, dan terasa turunnya. Hanya 5 sampai 6 sapi yang dipotong semenjak Covid-19. Dampaknya, pemasukan bulan Maret di bawah Rp 9 juta,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, pemotongan untuk satu ekor sapi jantan dihargai sekitar Rp 40 ribu. Sedangkan sapi betina dihargai Rp 60 ribu.

“Misal 5 sampai 6 ekor per hari, berarti tiap harinya hanya mendapatkan Rp 240 ribu. Tidak mencapai target RPH, target kita diatas Rp 9 juta per bulan,” ujarnya.

Sementara itu. Kepala Bidang Peternakan Eddy Forest mengutarakan bahwa hal tersebut akan berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Taman.

“Tahun ini kita menargetkan RPH mampu mendapatkan kurang lebih Rp 200 juta untuk PAD Kota Bontang. Tapi jika begini terus tidak akan mencapai target karena wabah Covid-19,” kepada infosatu.co.

Ia menambahkan, hal ini disebabkan posisi Bontang semenjak wabah Covid-19. Akhirnya konsumsi daging di Bontang berkurang dan dampaknya pemotongan sapi pun turun.

“Masyarakat akhirnya beralih ke telur, penjualan daging sapi pun bisa dikatakan turun. Bukan karena permintaannya tidak ada, tapi semenjak Bontang melakukan kegiatan diam di rumah dan warung-warung yang sifatnya mendatangkan banyak orang pada tutup,” pungkasnya.

Related posts

Ely Hartati Keluhkan Bankeu Untuk Kukar Sangat Kecil

Martin

Kukar Siap Jaga Eksistensi Hutan di Luar Kawasan

Martin

Inflasi di Kukar Sentuh Angka 5,81 Persen, Pemkab Kukar Percepat Proses Penyaluran BTT

Martin

Leave a Comment

You cannot copy content of this page