Samarinda, infosatu.co – Sebagai figur publik di ruang digital, finalis Puteri Muslimah Nusantara 2025 perlu memiliki pemahaman kuat tentang etika bermedia sosial (medsos).
Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kalimantan Timur menilai literasi digital sebagai bekal penting agar finalis dapat memberi contoh positif bagi masyarakat.
Pemateri dari Diskominfo Kaltim, Penelaah Teknis Kebijakan, Dafa Ezra, menyampaikan bahwa perilaku yang tidak beretika di dunia maya dapat menimbulkan konsekuensi serius, termasuk risiko terjerat tindak kejahatan siber.
Oleh karena itu, peserta dibekali dengan berbagai pengetahuan dasar untuk mencegah mereka terlibat maupun menjadi korban pelanggaran digital.
“Finalis tadi dibekali materi mengenai bahaya hoaks, cara mengenali dan menangkal informasi palsu, serta pentingnya melindungi data pribadi” ujarnya saat ditemui awak media di Hotel Aston, Kamis 20 November 2025.
Ia menambahkan, para finalis memiliki peran penting sebagai teladan bagi masyarakat, terutama karena mereka memiliki jangkauan pengaruh yang luas melalui media sosial.
“Para finalis tentunya adalah role model. Mereka memiliki banyak pengikut dan dapat menjadi agen perubahan dengan menyebarkan informasi yang bermanfaat, terutama terkait hoaks, etika digital, dan keamanan digital,” jelasnya.
Dafa juga turut mengapresiasi keberagaman peserta yang hadir dari berbagai daerah di Indonesia.
“Tadi saya melihat banyak juga peserta yang datang dari berbagai di Indonesia. Itu menunjukkan antusiasme yang luar biasa. Saya tentu sangat mendukung kegiatan ini, apalagi Kalimantan Timur yang menjadi tuan rumahnya,” tuturnya.
Melalui pembekalan ini, Diskominfo Kaltim berharap para finalis tidak hanya memahami pentingnya perilaku aman dan beretika di dunia digital, tetapi juga mampu menjadi penyebar literasi digital yang positif di tengah masyarakat.
