Samarinda, infosatu.co – Anggota Komisi II DPRD Kaltim Ely Hartati menyoroti persoalan yang tengah viral terkait penyaluran dana corporate social responsibility (CSR) ke luar Kaltim.
Meskipun PT Bayan Resource Tbk telah membantah bahwa dana tersebut bukanlah dana CSR melainkan dana pribadi. Namun Ely tetap mempertanyakan persoalan dana pribadi itu.
“Katanya berasal dari dana pribadi. Nah kalau dana pribadi kan pendapatan pribadinya juga dari mana,” ucapnya, Senin (23/5/2022).
Ia menjelaskan, beberapa waktu lalu pihaknya sempat menghadiri launching program pemberdayaan penyandang disabilitas oleh Yayasan Gerakan Literasi Kutai (YGLK) yang berlangsung di Pendopo Odah Etam Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara.
Program yang dilaunching secara resmi oleh Bupat Kukar, Edi Damansyah tersebut merupakan bagian dari penyaluran CSR PT Raja Kutai Baru Makmur (RKBM) salah satu perusahaan swasta dengan spesifikasi modal dalam negeri yang bergerak di bidang pertambangan batu bara.
Ia menilai CSR PT RKBM perlu diapresiasi dan bahkan dapat menjadi contoh terhadap perusahaan-perusahaan pertambangan yang mengambil keuntungan di Kaltim untuk berkontribusi terhadap lingkungan sekitar perusahaan.
“Launching yang berasal dari CSR PT Raja Kutai Makmur seperti ini lah tentu sangat bagus dan perlu diapresiasi,” terang Ely.
Ely berharap agar pengawalan terhadap CSR harus terus dilakukan sehingga masyarakat yang jelas mendapat dampak sosial dari operasi perusahaan turut merasakan dampak positif.
“CSR harus terus dikawal agar tepat sasaran, di samping untuk upaya percepatan lahirnya sumber daya unggul menyongsong IKN,” pungkasnya.
