
Samarinda, infosatu.co – Wakil Ketua DPRD Samarinda Subandi ikut buka suara tentang “menghilangnya” elpiji kapasitas 3 kilogram di pasaran. Apalagi, saat mendekati perayaan Hari Idulfitri 2024 yang tingkat kebutuhan masyarakat terhadap gas tersebut meningkat.
Rusmadi mengimbau agar para pengecer elpiji tiga kilogram tidak seenak menaikan harga komoditas tersebut.
“Ini yang selalu terjadi, ketika permintaan tinggi, pengecer itu biasanya seenaknya menaikan harga. Tapi, tetep dibeli sama masyarakat, karena ya perlu. Kebutuhan pokok itu,” katanya di Gedung Sekretariat DPRD kota, Rabu (3/4/2024).
Menurutnya, meski harga gas elpiji melejit namun tetap dibeli oleh masyarakat karena sudah menjadi bahan pokok penting. Namun, melonjaknya harga hingga di atas ketetapan pemerintah tidaklah benar. Sebab, elpiji tiga kilogram menyasar masyarakat miskin sehingga mendapatkan subsidi dari pemerintah.
“Biar bagaimanapun kasian masyarakat kecil dan kemudian ini info yang paling penting, untuk masyarakat yang mampu jangan menggunakan gas yang tiga kilo karena yang itukan dialokasikan untuk subsidi, memang ada istilahnya perbedaan harga yang selisihnya tinggi,” jelasnya.
Subandi pun meminta agar masyarakat Samarinda jangan panik dan membeli elpiji secara berlebihan. Sebab, berdasarkan hasil pemantauan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda stok elpiji aman.
“Apalagi Pemkot Samarinda juga ada menjual pasar murah, beli di situ untuk alternatifnya. Jangan sampai membeli berlebihan, secukupnya aja, supaya tidak terjadi gejolak harga,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi Wongso telah melakukan pengecekan pasokan elpiji 3 kilogram di pasaran.
Langkah ini dampak dari kekhawatiran warga karena menghilangnya gas elpiji yang beredar saat menjelang Lebaran 2024.
Terkait dengan pasokan elpiji tiga kilogram, Wakil Wali Kota Rusmadi Wongsi telah mengecek langsung keberadaan gas tersebut di pasaran. Dari hasil pantauan itu diketahui bahwa kekosongan yang terjadi hanya untuk sementara waktu. Sebab, elpiji tiga kilogram masih dalam proses pengiriman oleh pihak Pertamina.
“Kami juga tadi memastikan tidak boleh ada yang namanya retail kosong. Ini kuncinya kan di agen. Nanti kita koordinasi dengan Pertamina untuk memastikan agen ini ke pangkalan-pangkalan itu tersedia,” katanya, Rabu (3/4/2024).