
Penulis: Lydia – Editor: Achmad
Samarinda, infosatu.co – Secara nasional, produksi daging sapi di Kaltim menduduki peringkat ke 14, dengan produksi sebesar 8.406,1 ton. Terpilihnya IKN di Kaltim membuat penduduk akan meningkat drastis, dan kurangnya produksi daging menjadi perkara yang harus dituntaskan.
“Soal peternakan, untuk ayam masih aman diangka yang bagus, yaitu diatas 90 persen. Namun ternyata, kebutuhan daging sapi di Kaltim ini, sangat kurang,” ungkap Ketua Komisi II Veridiana Huraq Wang, di lantai I Gedung E DPRD Kaltim. Senin (13/1/2020).
Diketahui, produksi daging sapi sebanyak 8.406,1 ton, daging ayam sebanyak 70.067 ton (101 persen).
Sedangkan jumlah penduduk Kaltim 2018 berkisar 3.552.191 jiwa, dengan kebutuhan daging sapi 9.799,8 ton setara 98.253 ekor.
Kemudian prediksi jumlah penduduk Kaltim pasca IKN akan mencapai sekitar 5.100.000 jiwa, dengan kebutuhan daging sapi sebanyak 14.076 ton setara dengan 141.127 ekor. Lalu, kebutuhan daging ayam sebanyak 100.164 ton setara dengan 97.246.602 ekor.
“Kurangnya daging sapi dan kambing ini, membuat Kaltim masih sangat perlu mendatangkan dari luar,” pungkasnya.
Ternyata, secara spesifik kendala yang membuat Kaltim masih sangat kekurangan daging, karena tidak adanya lahan untuk pengembangbiakan hewan ternak tersebut.
“Kita tidak punya lahan khusus untuk membuka peternakan sapi, dan kita baru tahu itu, investor tidak berani masuk, karena kita tidak punya lahan yang spesifik untuk itu,” terangnya kepada infosatu.co.