Samarinda, infosatu.co – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalimantan Timur (Kaltim), Anwar Sanusi, menyampaikan sejumlah capaian dan tantangan dalam pengelolaan lingkungan di Provinsi Kalimantan Timur ( Kaltim).
Dalam sambutannya pada Senin, 23 Juni 2025, ia menyoroti peningkatan partisipasi masyarakat, penurunan emisi gas rumah kaca.
Juga masih lemahnya pengelolaan sampah di beberapa daerah, termasuk perusahaan-perusahaan yang belum patuh terhadap regulasi lingkungan.
Ia menyebutkan bahwa partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah mengalami peningkatan signifikan.
“Pada tahun 2022 tercatat sebanyak 287 unit partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah. Kini, pada 2025, jumlahnya meningkat menjadi 385 unit,” ungkapnya.
Selain itu, Anwar juga menyoroti capaian dalam penurunan emisi gas rumah kaca.
“Emisi gas rumah kaca berhasil kami tekan dari sebelumnya 31% menjadi 49%. Target kami di tahun 2029 mendatang adalah mencapai penurunan hingga 67%,” katanya optimis.
Namun, di tengah capaian tersebut, Anwar juga menyampaikan keprihatinan terhadap pengelolaan sampah di sejumlah daerah.
Ia menyebutkan bahwa Kalimantan Timur menerima “surat cinta” atau teguran dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terkait buruknya pengelolaan sampah di beberapa wilayah, seperti Kota Samarinda, Kutai Barat, Kutai Timur, dan Berau.
“Hal ini berdampak buruk bagi citra daerah. Kami mohon bantuan Bapak Gubernur untuk menyampaikan kepada bupati dan wali kota agar segera menindaklanjuti,” tegasnya.
Dalam kategori penghargaan Proper 2025, Kaltim mencatatkan prestasi dengan total 278 perusahaan mendapatkan penilaian.
Rinciannya, 15 perusahaan mendapat peringkat emas, 39 peringkat hijau, 184 peringkat biru, dan 40 perusahaan masih mendapat peringkat merah.
“Perusahaan-perusahaan yang belum menunjukkan perbaikan harus ditegur, bahkan jika perlu ditindak tegas,” katanya.
“Ini karena ada pesan dari kementerian agar perusahaan-perusahaan ‘nakal’ ini harus segera dihentikan operasinya bila terus melanggar,” ujarnya.
Untuk penghargaan Adiwiyata, tercatat 54 sekolah mendapat penghargaan, dengan dominasi dari Kota Samarinda.
Rinciannya yaitu, Samarinda 21 sekolah, Balikpapan 8 sekolah, Bontang 4 sekolah, Berau 2 sekolah, Penajam Paser Utara 4 sekolah, Paser 5 sekolah, Kutai Kartanegara 8 sekolah, dan Kutai Timur 2 sekolah.
Namun, dua daerah, yakni Kutai Barat dan Mahakam Ulu, belum mencatatkan sekolah Adiwiyata.
Ia berharap pemimpin daerah dapat mendorong partisipasi sekolah dalam program ini.
Tak lupa, dia juga memberikan apresiasi kepada lima orang penerima penghargaan kategori Penyelamat Lingkungan dan dua orang perintis lingkungan.
Ia menutup sambutannya dengan harapan agar DLH kabupaten/kota dapat terus aktif menindaklanjuti pelanggaran dan menjaga komitmen bersama dalam menjaga lingkungan.(ADV/Diskominfokaltim)
Editor: Nur Alim