infosatu.co
PEMKOT SAMARINDA

Disnaker Soroti Kesenjangan Minat Kerja di Samarinda

Teks: Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disnaker Samarinda, Eko Suprayetno.

Samarinda, infosatu.co – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Samarinda menghadapi tantangan besar dalam mengurangi angka pengangguran.

Salah satu kendala utama adalah ketidaksesuaian antara jenis tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan dengan minat dan ekspektasi para pencari kerja.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disnaker Samarinda, Eko Suprayetno mengungkapkan, bahwa pihaknya memiliki peran strategis dalam hal penyaluran tenaga kerja.

Dalam menjalankan peran ini, Disnaker Samarinda menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan.

“Biasanya perusahaan memberikan informasi kepada kami terkait kebutuhan tenaga kerja, baik yang memiliki keahlian teknis (hard skill) maupun keterampilan non-teknis (soft skill),” ungkap Eko.

“Informasi ini kemudian kami publikasikan, dan kami fasilitasi proses wawancaranya, termasuk menyediakan tempat di kantor Disnaker,” lanjutnya.

Meski demikian, dalam pelaksanaannya banyak pencari kerja yang memiliki preferensi tertentu, seperti hanya menginginkan pekerjaan yang nyaman—misalnya bekerja di ruangan ber-AC dan menggunakan komputer.

Namun, saat tawaran kerja tidak sesuai harapan, seperti pekerjaan di lapangan sebagai tenaga penjualan, banyak dari mereka memilih mundur.

“Banyak yang langsung mundur ketika tahu pekerjaannya tidak sesuai ekspektasi. Maunya kerja nyaman, tapi tidak siap memulai dari bawah,” terangnya.

Situasi ini menjadi tantangan tersendiri bagi Disnaker Samarinda. Walaupun jumlah lowongan yang tersedia cukup banyak, daya serap terhadap tenaga kerja masih sangat rendah.

Data dari Disnaker Samarinda menunjukkan bahwa sepanjang 2024 terdapat sekitar 3.000 lowongan kerja yang tersedia.

Sementara itu, jumlah pencari kerja yang tercatat mencapai 2.000 orang.

Secara angka, seharusnya kebutuhan tersebut dapat saling melengkapi.

Namun realitanya, hanya sekitar 200 orang atau 10 persen yang benar-benar terserap ke dunia kerja.

“Banyak dari mereka yang tidak memenuhi kriteria, atau tidak tertarik dengan jenis pekerjaan yang ditawarkan. Ini menjadi karakteristik umum generasi saat ini, yang lebih selektif dalam memilih pekerjaan,” tambah Eko.

Meski dihadapkan pada situasi tersebut, Disnaker terus mencari solusi melalui peningkatan mutu pelatihan kerja, penyebarluasan informasi lowongan, serta memperkuat komunikasi antara dunia usaha dan pencari kerja.

Eko menegaskan komitmen pihaknya untuk terus menurunkan angka pengangguran di Samarinda melalui beragam program dan inovasi yang akan digulirkan.

Related posts

12 Kubik Sampah Diangkut dari SKM, Andi Harun Serukan Aksi Nyata Jaga Lingkungan

infosatu

Inspektorat Samarinda Gerakkan OPD Sambut Kampanye Antikorupsi

Adi Rizki Ramadhan

Waode Rosliani: Banyak Warga Enggan Bawa Anak Berisiko Stunting ke Posyandu

Rosiana

Leave a Comment

You cannot copy content of this page