infosatu.co
PEMKOT SAMARINDA

Dinkes Samarinda: Wajib Sertifikasi SPPG Tekan Risiko Keracunan Program MBG

Teks: Kepala Dinkes Samarinda, Ismed Kusasih.

Samarinda, infosatu.co – Menyusul maraknya kasus keracunan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) memperketat pengawasan terhadap penyelenggaraan program tersebut.

Seluruh Satuan Pendidikan Penyelenggara Gizi (SPPG) kini diwajibkan memiliki sertifikat resmi yang diterbitkan Dinkes sebagai syarat penyelenggaraan.

Kepala Dinkes Samarinda, Ismed Kusasih, menegaskan bahwa kebijakan ini sejalan dengan arahan pemerintah pusat.

Sertifikasi diperlukan untuk memastikan standar keamanan, pengolahan, hingga penyajian makanan bagi siswa penerima MBG.

“Kemarin diputuskan bahwa semua SPPG harus mendapatkan sertifikasi yang dikeluarkan Dinas Kesehatan. Nanti kita proses supaya 15 SPPG yang ada di Samarinda bisa memiliki sertifikat,” jelas Ismed, Senin, 29 September 2025.

Namun, hingga saat ini baru 2–3 SPPG di Samarinda yang telah mengantongi sertifikat resmi. Sisanya masih dalam proses.

“Dari 15 SPPG, belum semua memiliki sertifikat. Baru sebagian kecil,” tambahnya.

Dinkes Samarinda tidak hanya menunggu, tetapi juga aktif memberikan pembinaan.

Menurut Ismed, pihaknya akan duduk bersama dengan pengelola SPPG, terutama yang memiliki kompetensi gizi, untuk memastikan standar keamanan dan porsi makanan terpenuhi.

“Mulai dari gizi, porsi, hingga cara pengolahan dan penyajian, semua harus dikonsultasikan. Kita lakukan audiensi bersama agar kualitas makanan benar-benar terjaga,” ujarnya.

Sebagai langkah antisipasi, Dinkes Samarinda telah menyiapkan Satgas di 26 Puskesmas yang tersebar di seluruh wilayah kota.

Melalui tim kesehatan lingkungan (keseling), setiap SPPG akan mendapat edukasi hingga simulasi penanganan bila terjadi insiden keracunan.

“Proaktif artinya tim keseling akan mendatangi penanggung jawab SPPG. Semua disampaikan, mulai cara mengolah makanan sampai alur pelaporan bila terjadi masalah. Insyaallah kita sudah siap,” tegasnya.

Dengan cakupan 26 Puskesmas yang membawahi 15 SPPG, Ismed optimistis pengawasan bisa dilakukan menyeluruh.

“Insyaallah bisa terpantau. Pokoknya kita kawal supaya program MBG ini benar-benar aman bagi anak-anak kita,” pungkasnya.

Related posts

Samarinda Siap Gelar Workshop Bubur Peca’ Kuliner Khas Ramadan

Rizki

Wawali Samarinda Ajak Influencer Jadi Teladan di Media Sosial

Emmy Haryanti

TPS Teuku Umar Dibongkar, DLH Samarinda Alihkan Pembuangan ke 3 Titik Alternatif

Emmy Haryanti

Leave a Comment

You cannot copy content of this page