Samarinda, infosatu.co – Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR-PERA) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar Closing Ceremony di Hotel Mercure Samarinda, Kamis (26/9/2024).
Kegiatan ini merupakan penutup dari rangkaian peringatan Hari Perumahan Nasional (Hapernas) 2024. Acara tersebut diawali dengan suguhan Tari Pesisir Jepen yang dibawakan serentak dengan diiringi musik khas pesisir.
Sekretaris Dinas PUPR-PERA Kaltim Abdurrahman yang mewakili Kepala Dinas A.M. Fitra menegaskan, peringatan Hapernas tahun ini bukan hanya untuk mengenang sejarah.
Akan tetapi, juga sebagai momentum memperkuat komitmen untuk mewujudkan hunian layak bagi seluruh masyarakat Indonesia, khususnya di Kaltim.
“Hari Perumahan Nasional yang kita peringati setiap 25 Agustus merupakan pengingat akan cita–cita besar bangsa sejak Kongres Perumahan Rakyat Sehat tahun 1950 yang digagas Wakil Presiden pertama, Muhammad Hatta,” katanya saat memberikan sambutan.
“Komitmen ini menjadi tonggak penting untuk terus memenuhi kebutuhan perumahan rakyat,” lanjut Abdurrahman.
Ia mengungkapkan bahwa tantangan dalam mewujudkan perumahan layak semakin kompleks. Terutama dengan adanya backlog perumahan yang mencapai 12,7 juta keluarga di Indonesia yang belum memiliki hunian.
Setiap tahun, kebutuhan perumahan mencapai 740.000 unit. Maka dibutuhkan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah untuk mengatasi masalah tersebut.
Ia menekankan pentingnya mengoptimalkan program Sejuta Rumah yang telah dicanangkan pemerintah. Dalam hal ini, juga mendorong pembiayaan perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) serta penguatan alokasi anggaran melalui APBD guna mengurangi backlog.
“Tugas kita sangat besar. Namun, dengan kerja sama yang baik, kita mampu menciptakan lapangan kerja, menumbuhkan ekonomi, serta memastikan akses terhadap hunian layak bagi seluruh rakyat Indonesia,” lanjutnya.
Melalui momentum peringatan Hapernas ini, Abdurrahman berharap seluruh pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun stakeholder lainnya dapat bersama-sama mengambil langkah konkret. Hal ini diharapkan dapat menjamin pemenuhan hak hunian layak bagi semua kalangan, khususnya MBR.
Abdurrahman berharap agar sinergi tersebut dapat terus berlanjut untuk mewujudkan masa depan perumahan yang lebih baik di Indonesia.
