Jakarta, infosatu.co – Penetapan Ibu Kota Nusantara (IKN) di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) diyakini telah memberi kontribusi positif pada peningkatan pembangunan di provinsi berjuluk Benua Etam tersebut.

“Investasi riil mencapai 43 persen dari infrastruktur dan penyumbang terbesar adalah IKN,” kata Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik dalam acara Indonesia Bicara yang disiarkan secara langsung oleh Stasiun TVRI Jakarta, Selasa (7/5/2024).
Menurutnya, ekonomi di Kaltim juga mengalami pertumbuhan dari 4 persen menjadi 6,2 persen secara agregat. “Bulan ini naik 7,2 persen lebih,” ujarnya.
Oleh karena itu, Akmal Malik mengatakan bahwa keberadaan IKN yang meliputi kawasan Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara menjadikan Provinsi Kaltim sebagai episentrum bagi pembangunan wilayah barat dan timur Indonesia.
“Kaltim menjadi mitra dalam konteks fungsional administratif tapi secara geografis sebagai penyangga,” katanya dalam dialog bertema “IKN, Kota Dunia Untuk Semua itu”.
Ia menjelaskan, orang yang ingin masuk ke IKN harus melewati Samarinda dan Balikpapan sebagai pintu masuknya menuju Penajam Paser Utara.
Selain itu, dalam mememuhi kebutuhan pangan IKN, maka Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara yang bersentuhan langsung telah membuat kawasan dan sentra-sentra pertanian.
Langkah serupa juga dilakukan oleh kabupaten lain di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.”Berarti IKN ini berkah bagi Kaltim juga Kalimantan,” katanya lagi.
Terkait persiapan sumber daya manusia, ia melanjutkan, sejak era kepemimpinan Gubernur Awang Faroek Ishak dan Gubernur Isran Noor telah menggelontorkan beasiswa pendidikan bagi ratusan ribu anak-anak Kaltim.
“Artinya, kalau dibilang siap, maka Kaltim paling siap untuk IKN,” kata Akmal dalam dialog yang dipandu oleh Maya Karim yang juga menghadirkan Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) H Alimuddin tersebut.
Di akhir pembahasannya, Akmal menjelaskan bahwa secara administratif IKN dibatasi wilayah seluas 235 ribu hektar. Tetapi, secara sosial budaya akan menyatu dengan Kaltim.
“Dalam prosesnya, IKN juga menghadapi persoalan dan permasalahan. Tapi, tinggal kita bagaimana menyikapinya. Bagi saya tidak ada kata lain, selain komunikasi, itu kuncinya. Tapi percayalah, Kaltim all out untuk IKN,” pungkasnya.
Beta feature