Kukar, infosatu.co – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) mencoba langsung Kopi Luwak yang berada di Desa Prangat Baru, Kecamatan Marangkayu, Kutai Kartanegara.
“Wah segar sekali rasa kopinya, uweenak tenan eh, tidak terlalu strong dan rasa asamnya juga kurang. Saya yakin yang punya maag bisa juga menikmatinya,” kata Akmal.
Hal itu ia katakan saat mengunjungi Kampung Kopi Luwak Prangat Baru dalam perjalanannya menuju Samarinda, usai menghadiri sejumlah kegiatan di Bontang, Jumat (8/12/2023).
Sebagaimana diketahui, Kopi Luwak umumnya dikembangkan di daerah sentra-sentra penghasil kopi baik di Jawa, Sumatera dan Sulawesi. Namun Kaltim ternyata juga memiliki budidaya Kopi Luwak.
Dalam kesempatan itu, Akmal Malik menyeruput Kopi Luwak jenis Liberika yang dibuat barista di sana dengan metode V60.
Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri itu menyebut, kopi jenis Liberika cocok ditanam di daerah dengan ketinggian 0 DPL dan bisa menjadi kopi endemik Kaltim.
Menurutnya, potensinya cukup bagus dikembangkan di Kaltim secara luas, karena rata-rata ketinggian wilayah Kaltim adalah 0 DPL.
Setelah mencicipi sendiri rasa Kopi Luwak di Desa Prangat Baru, Akmal pun menyarankan para pecinta kopi mengunjungi Kampung Kopi Luwak karena jenis Kopi Luwak Liberika masih jarang ada di pasaran.
“Kalau Kopi Luwak jenis Robusta masih banyak di jual di daerah lain seperti Lampung dan Aceh. Tapi Luwak Liberika ini masih jarang ada,” jelasnya.
Kedatangan Pj Gubernur Akmal disambut Kepala Desa Prangat Baru, Fitriati dan Ketua kelompok tani Desa Prangat Baru Rindono.
“Selamat datang di Kampung Kopi Luwak Pak Pj. Senang sekali akhirnya bisa mampir disini,” kata Fitria.
Akmal Malik didampingi tim sekpri, protokol dan tim peliputan Biro Adpim disilakan masuk ke dalam Saung yang ada di Kampung Kopi Luwak, yang terletak di poros jalan Samarinda- Bontang.
Bagi mereka yang melintasi Jalur Samarinda – Bontang atau Sangatta, jangan lupa mencoba Kopi Luwak Liberika Kampung Kopi Luwak Prangat Baru, Kutai Kartanegara. (*)
