Samarinda, infosatu.co – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Brigjen Pol Rudi Hartono, menerima penghargaan sebagai Tokoh Penggerak Sinergi Antar Komunitas dalam ajang malam penganugerahan JMSI Kaltim Awards 2024, pada 16 Desember lalu di Hotel Aston Samarinda.
Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas upaya menggerakkan berbagai elemen masyarakat untuk berkolaborasi melawan penyalahgunaan narkoba di Kaltim.
Brigjen Rudi mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih pada JMSI Kaltim atas penghargaan yang diterimanya. Menurutnya, penghargaan tersebut tidak hanya milik dirinya pribadi, melainkan juga milik semua pihak yang telah berkontribusi dalam upaya pemberantasan narkoba di daerah ini.
“Ini adalah hasil dari sinergi bersama. Saya hanya menjalankan amanah, dan keberhasilan ini berkat kerja keras seluruh pihak yang terlibat,” ujarnya dalam wawancara khusus bersama MSI Group di rumah dinas, Jumat (27/12/2024).
Brigjen Rudi menekankan bahwa pemberantasan narkoba di Kaltim tidak dapat dilakukan hanya dengan pendekatan hukum semata. Ia menjelaskan pentingnya kolaborasi antar berbagai pihak, mulai dari pemerintah, lembaga sosial, lembaga adat, hingga komunitas lokal.
BNN Kaltim telah berhasil membangun jaringan kerja yang solid dengan berbagai elemen tersebut untuk menanggulangi masalah narkoba di daerah ini.
“Pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba bukan hanya tugas aparat penegak hukum, tapi juga melibatkan masyarakat luas. Kami mengajak semua pihak untuk ikut serta dalam menghilangkan stigma buruk terhadap kampung-kampung yang dulu dikenal rawan narkoba,” katanya.
Salah satu contoh keberhasilan sinergi ini, menurut Brigjen Rudi, Kampung Tenun di Samarinda. Kampung yang sempat terjerat peredaran narkoba ini kini mulai bangkit kembali berkat keterlibatan aktif dari berbagai komunitas dan stakeholder yang bekerja bersama untuk memerangi penyalahgunaan narkoba.
“Kampung Tenun dulunya adalah kebanggaan masyarakat Samarinda dengan produk sarung khasnya. Sekarang, kami berusaha mengembalikan semangat itu dengan memberdayakan komunitas agar bebas narkoba, dan sekaligus mendorong kembalinya budaya lokal yang sempat tergerus,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa BNN Kaltim juga telah melakukan kolaborasi lintas daerah dengan wilayah lain, seperti Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Kalimantan Barat.
Tujuannya untuk mempersempit ruang gerak peredaran narkoba yang semakin meluas. “Kami mencoba menghalau mereka, membatasi ruang gerak para pengedar narkoba yang berusaha masuk ke wilayah kita,” kata Brigjen Rudi.
Tidak hanya itu, secara komunitas, BNN Kaltim juga telah melibatkan masyarakat pesisir dan penggiat berkelompok yang aktif dalam melaporkan peredaran narkoba melalui saluran elektronik. Bahkan, BNN menempatkan intelijen untuk mempercepat proses verifikasi laporan tersebut agar lebih efektif.
“Kami bekerja bahu-membahu, menjadi satu kekuatan untuk melawan narkoba. Semua elemen masyarakat kami libatkan dalam upaya ini,” tambahnya.
Brigjen Rudi pun menegaskan bahwa pembangunan Kaltim tidak bisa lagi dilakukan dengan pendekatan sektoral atau kesukuan. Untuk memajukan daerah ini, seluruh elemen masyarakat harus bersatu dalam membangun sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, serta berperan aktif dalam pemberantasan narkoba.
“Kita harus bersama-sama membangun Kaltim yang lebih baik. Sinergi antar komunitas adalah kunci utama dalam membangun daerah yang bebas dari narkoba dan maju dalam segala aspek,” pungkasnya.