Cilacap, infosatu.co – Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Cilacap, Adnan Dendy Mardika mengatakan pada periode 9-15 Januari 2022, curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dan disertai petir serta angin kencang dapat terjadi di wilayah Jawa Tengah termasuk Kabupaten Cilacap.
Adanya gangguan atmosfer yakni daerah tekanan rendah atau siklonik di selatan Jawa yang menyebabkan belokan angin terutama di wilayah Kabupaten Cilacap dan Banyumas, berpotensi menimbulkan terjadinya hujan lebat disertai angin kencang dan petir.
“Di wilayah Kabupaten Cilacap memang potensi hujan masih terjadi meski tidak merata seluruh wilayah, terutama wilayah pesisir dan Cilacap bagian barat laut serta wilayah daratan tinggi, itu masih berpotensi hingga tanggal 15 Januari ke depan, kita berharap intensitas menurun, ” kata Adnan, Kamis (13/1/2022) siang.
Terkait puncak musim penghujan di wilayah Kabupaten Cilacap, lanjut Adnan, akan terjadi sekitar bulan Februari 2022 mendatang.
“Beberapa wilayah yang sudah melewati musim penghujan di wilayah Kabupaten Cilacap yaitu bagian selatan di bulan November 2021 yang lalu, wilayah Kabupaten Cilacap bagian timur dan barat laut pada Januari 2022, dan puncak musim hujan di wilayah Cilacap bagian tengah dan barat daya di prakirakan di bulan Februari,” urainya.
Hujan lebat masih bisa terjadi wilayah Cilacap bagian selatan, hal tersebut dipengaruhi oleh faktor lainnya seperti faktor local.
“Dalam beberapa hari ke depan, wilayah Kabupaten Cilacap masih diguyur hujan, dengan intensitas sedang hingga lebat, yang terjadi di sore hingga malam hari. Wilayah pesisir biasanya durasi hujannya lebih lama, hingga dinihari biasanya daerah pesisir masih hujan, meskipun hujan lebatnya terjadi sore hingga malam hari,” beber Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Cilacap tersebut.
Selain hujan lebat, potensi angin kencang dan petir juga masih terjadi di wilayah Kabupaten Cilacap, untuk itu BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dan waspada terutama di wilayah yang sering terjadinya bencana alam, seperti pohon tumbang, baliho roboh, banjir, dan tanah longsor.
Sementara itu, ketinggian gelombang di pantai selatan dan barat Jawa, saat ini terbilang rendah, diprakirakan tanggal 16 Januari dan seterusnya gelombang mulai kembali tinggi kisaran 0,5 hingga 3 meter untuk wilayah perairan, dan 2 hingga 3,5 meter untuk wilayah samudera. (editor: Dani)