
Samarinda, infosatu.co – Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda Samri Shaputra merespon tentang fenomena perubahan warna air di Sungai Karang Mumus (SKM). Awalnya, warna airnya kecokelatan yang kemudian berubah menjadi kehijau-hijauan.
Kondisi ini dibarengi dengan munculnya ikan berjumlah banyak di dasar permukaan air sejak beberapa hari terakhir. Warga Kota Samarinda heboh dan mempertanyakannya.
Samri meminta, pihak Dinas Lingkungan Hidup Kota Tepian segera menindaklanjuti fenomena tersebut. Langkah ini diharapkan memberikan kepastian tentang bahaya atau tidaknya perubahan warna air di SKM. Selain itu, penyebab dari fenomena tersebut juga dapat segera diketahui.
“Warna air hijau itu apakah aman atau itu justru jadi racun. Biasanya sih kalau hijau air karena tumbuhnya lumut, sebab adanya paparan sinar matahari,“ ujarnya.
“Ini memang belum ada analisa yang menentukan apakah karena lumut atau mungkin memang ada pencemaran. Kalau ini berlangsung lama, apa efeknya nanti bagi masyarakat,” sambung Samri.
Bermunculannya ikan seiring dengan perubahan warna air di SKM, membuat warga berdatangan untuk menangkapnya. Lantas, mengolah dan memakannya untuk lauk. Nah, praktik semacam ini yang dipertanyakan Samri tentang bahaya atau tidaknya ikan dari SKM dikonsumsi warga.
“Karena sangat bahaya sekali kalau ikan yang dikonsumsi itu bisa beracun. Kami akan coba komunikasikan ke DLH terkait hal tersebut, karena saya bukan ahlinya. Kalau memang perlu, kami akan adakan RDP (rapat dengar pendapat) dengan mereka,” tandasnya.