
Balikpapan, infosatu.co – Kunjungan kerja (kunker) Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kaltim dipimpin Ketua Banggar Muhammad Adam bersama anggota lainnya Sarkowi, Baharuddin Demo dan Bagus ke Pemkot Balikpapan, Jumat (10/9/2021). Kunker diterima Sekda Sayid MN Fadly mewakili Wali Kota Balikpapan dan Kepala Bappeda dan ada beberapa perwakilan dari OPD Balikpapan.
Dalam kesempatan itu, kunker Banggar DPRD Kaltim ke Pemkot Balikpapan terkait membahas banyak hal seperti soal realisasi APBD Kaltim dalam bentuk bantuan keuangan (Bankeu) untuk APBD murni 2021. Termasuk serapan anggarannya seperti apa kemudian juga disampaikan postur APBD Perubahan 2021 dan proyeksi APBD 2022.
“Tadi Sekda Sayid MN Fadly menyampaikan banyak hal dan masukan berkaitan dengan Balikpapan yang kemampuan keuangannya terbatas di tengah pandemi. Pemkot Balikpapan berharap Bankeu dari provinsi itu lebih besar termasuk juga untuk ikut membiayai program strategis wali kota yang masa jabatannya hanya sampai 3 tahun,” ucap Adam saat ditemui infosatu.co usai kunker.
Kemudian untuk APBD Perubahan, Balikpapan menerima sedikit sekali dan hanya persentasenya bertambah 0,7 persen pertambahan Bankeu.
“Sebelumnya juga ada masukan yang berharga buat kami dari Sekda ternyata beban kerja Dinas PU Balikpapan itu besar sehingga terkendala. Apabila Bankeu dikasih lagi mungkin banyak kegiatan yang tidak terselesaikan,” urainya.
Harapannya bantuan APBD murni saja supaya tahu serapannya seperti apa dan realisasinya berapa persen baru nanti masuk ke penambahan di APBD Perubahan.
“Insyaallah yang menjadi kewenangan Pemprov Kaltim soal jalan-jalan provinsi yang ada dua di Balikpapan yaitu Jalan di Kilometer 5 dari simpang depan Hotel Platinum ke arah Kariangau kemudian Jalan Mulawarman ke jalan ke Kariangau. Kemungkinan sebentar lagi dianggarkan sebesar Rp 17 miliar,” jelas Adam.
Kemudian, soal jalan pendekat di sisi Balikpapan sudah dibentuk tim. Sementara itu, kalau tidak selesai Jembatan Pulau Balang yang menghubungkan Balikpapan dengan Penajam Paser Utara (PPU) itu bisa disebut Jembatan Abunawas.
“Informasinya proses lahan tidak terlalu rumit. Paling lambat tahun ini selesai. Awal tahun sudah proses lelang fisik. Besarnya anggaran Rp 1 triliun,” tutupnya. (editor: irfan)