Balikpapan, infosatu.co – Perubahan status zona dialami Kota Balikpapan dari zona merah menjadi oranye sejak Rabu (30/9/2020) kemarin. Namun, bukan berarti segala aktivitas langsung diperbolehkan, tetapi tetap sesuai penerapan perwali protokol kesehatan (prokes).
Anggota Komisi ll DPRD Balikpapan Syukri Wahid menanggapi permasalahan ini.
“Bersyukur sudah masuk zona oranye dari merah. Semoga nantinya bisa kuning, kemudian ke hijau. Tapi ini bukan berarti kita mengendorkan dulu karena ini kan baru kemarin, satu hari,” harapnya.
Pria yang juga menjabat Ketua Pansus Covid-19 Balikpapan itu mengutarakan, melihat dulu 14 hari ke depan perkembangan grafik R-Naught (R0) apakah flat atau turun.
“Kalau memang bisa bertahan dua minggu ke depan status kita zona kuning dengan tiga indikator, pertama angka positif baru berkurang, angka sembuh meningkat dan angka kematian berkurang. Itu adalah tiga indikator yang akan menjadi parameter zona,” ujarnya ketika diwawancarai via telepon oleh infosatu.co.
Syukri pun berpesan agar Pemkot Balikpapan untuk tidak euforia dulu tetapi terus mengevaluasi untuk 14 hari ke depan, karena zona ini belum bisa dijadikan patokan untuk sementara waktu.
“Belum bisa jadi patokan, kecuali 14 hari ke depan. Pesan saya jangan dulu euforia dengan zona ini. Kami meminta Wali Kota untuk tetap mengevaluasi jangan sampai kemudian dari oranye tiba-tiba mengendorkan prokes,” pungkasnya. (editor: Irfan)