Samarinda, infosatu.co – Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Salehuddin, mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) atas keberhasilan menurunkan angka Stunting.
Ia menilai penurunan signifikan dari 27,1 persen di 2022 menjadi 14,2 persen di 2024 merupakan hasil kerja keras dan kolaborasi lintas sektor, termasuk peran vital ketua RT di tingkat akar rumput.
“Hal ini juga menurut saya berkat kesigapan kawan-kawan ketua RT se Kukar, karena mereka ini merupakan struktur aktivasi pembinaan sekaligus sosialisasi terkait stunting, kemiskinan dan lainnya di Kukar,” ungkap Sekretaris Komisi I DPRD Kaltim tersebut, Selasa, 1 Juli 2025.
Namun, ia mengingatkan agar tidak terlena dengan pencapaian tersebut.
Salehuddin menyoroti isu serius lainnya, yaitu tingginya angka kematian ibu dan anak di Kukar, yang berada di peringkat atas di antara 10 kabupaten/kota di Kaltim.
“Stunting memang turun di Kukar, tetapi di angka yang lain yakni kematian ibu dan anak di Kutai Kartanegara termasuk yang tertinggi dari 10 Kabupaten Kota di Kaltim,” tegasnya.
Politisi Partai Golkar ini menegaskan pentingnya memahami ketahanan keluarga sebagai fondasi utama pembangunan manusia.
Ia mendorong implementasi Perda Penyelenggaraan Ketahanan Keluarga Provinsi Kalimantan Timur sebagai panduan komprehensif.
“Menurunkan angka stunting, kemudian angka kemiskinan dan juga angka perceraian, termasuk angka kematian ibu dan anak. Banyak hal muncul dari keluarga. Ini menjadi perhatian kita bersama,” katanya.
Salehuddin juga menekankan bahwa perbaikan gizi anak harus diintegrasikan dalam strategi jangka panjang menuju visi Indonesia Emas 2045.
Sinergi antar OPD dan masyarakat, katanya, menjadi kunci agar target pembangunan SDM tidak terganggu oleh masalah gizi dasar.
“Maka semua pihak terkait juga harus menguatkan sinergi dan kolaborasi menurunkan angka stunting di Kaltim, terutama di Kabupaten Kukar,” pungkas Salehuddin.
