
Samarinda, infosatu.co – Pentingnya mewarisi dan mengakselerasi pemikiran-pemikiran pemuda terdahulu sebagai pijakan dalam membangun peradaban masa kini.
Hal itu disampaikan Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Agusriansyah Ridwan.
Ia mengatakan keteladanan dari generasi pendahulu seharusnya tetap menjadi referensi utama dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam keagamaan, kebangsaan, maupun etika dan filsafat.
“Kalau kita melupakan pemuda-pemuda terdahulu, baik dalam perspektif keteladanan agama, kebangsaan, filsafat, atau dalam bidang apa pun, maka itu tidak akan menjadi landasan yang kuat,” uungkapnya pada Kamis, 12 Juni 2025.
Menurutnya, proses optimalisasi pembangunan, khususnya dalam konteks pemuda, sangat bergantung pada sejauh mana generasi sekarang mampu memahami dan mengadaptasi nilai-nilai luhur dari masa lalu.
Ia mengingatkan, tidak semua warisan pemikiran masa lampau menjadi usang atau tidak relevan.
Justru banyak di antaranya yang tetap bisa dijadikan inspirasi dalam menjawab tantangan zaman.
“Tidak semua yang dilakukan pemuda-pemuda terdahulu tidak cocok dengan sekarang. Banyak yang masih relevan, hanya perlu disesuaikan,” tegasnya.
Agusriansyah juga mengingatkan agar pemuda masa kini tidak terjebak dalam orientasi yang hanya mengejar kemewahan dan pencapaian materi.
Oleh karena itu, ia menilai orientasi semacam itu dapat menjauhkan generasi muda dari nilai-nilai peradaban, etika, lingkungan hidup, dan spiritualitas.
“Kalau kita bergeser orientasinya hanya soal kemewahan, maka bisa jadi kita melupakan peradaban, lingkungan hidup, akhlak, etika, dan nilai-nilai lainnya,” katanya.
Ia menegaskan, korelasi antara produktivitas dan akhlak sering kali terabaikan. Padahal, menurutnya, pembangunan yang berkelanjutan membutuhkan kombinasi antara kemampuan kerja, etika moral, dan kesadaran sosial.
“Kita butuh produktivitas, tapi juga butuh akhlak. Jangan sampai yang satu berkembang, yang lain ditinggalkan,” tutup Agusriansyah.