Bontang, infosatu.co – Dalam rangka untuk memaksimalkan kinerja dinas. Ketua Komisi II DPRD Bontang, Rustam menyusulkan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) dipisah menjadi dua dinas berbeda.
Pasalnya jika tidak dilakukan pemisahan, dinilai kurang maksimal semisalnya di bidang pariwisata dalam mengelola potensi wisata di Bontang salah satunya wisata beras basah.
“Artinya lebih fokus ke bidang masing-masing. Jadi lebih bisa dioptimalkan,” ungkapnya di Gedung Sekretariat DPRD Bontang belum lama ini
Menurutnya beras basah merupakan salah satu ikon wisata Kota Bontang. Akan tetapi sangat disayangkan jika pengelolaan wisata itu masih berada di bawah naungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim.
Hal itu berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Sehingga, pemerintah kehilangan potensi sumber pendapatan asli daerah (PAD) yang seharusnya bisa dikelola.
Politikus Golkar itu pun berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang lebih serius dan aktif membahas hal tersebut dengan Pemprov Kaltim. Sebab jika terus berada di kewenangan pemprov maka Bontang tidak bisa mendapatkan PAD.
Padahal Rustam yakin dengan adanya peningkatan potensi wisata itu dapat berdampak kepada hal-hal lainnya seperti menumbuhkan ekonomi kreatif dan peningkatan UMKM.
“Harusnya ini bisa dimaksimalkan kalau begini jadinya potensi PAD hilang. Tidak ada untungnya bagi Bontang. Sampahnya ke kita tapi PAD nya enggak dapat,” pungkas Rustam.