
Samarinda, infosatu.co – Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Andi Muhammad Afif Rayhan Harun mengingatkan para mahasiswa untuk lebih produktif dalam berpikir dan berbicara.
Hal itu diungkapkan Afif dalam diskusi publik bersama mahasiswa yang digelar oleh Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) Kalimantan Timur di Cafe Bagios, Senin (11/11/2024) malam.
Politikus muda yang akrab disapa Afif ini menyatakan prihatin dengan kebiasaan sebagian mahasiswa yang terjebak dalam pembicaraan remeh temeh. Tema pembicaraannya, seperti tentang mobil baru atau gosip semata.
Menurutnya, fokus pembicaraan pada hal-hal yang tidak substansial dapat menghambat perkembangan diri mahasiswa, baik secara pribadi maupun intelektual.
“Mahasiswa harus bisa memilih topik pembicaraan yang lebih mendalam, yang bisa memperkaya diri dan memberikan manfaat lebih besar,” ujarnya.
Ia berharap agar para mahasiswa lebih banyak meluangkan waktu untuk membaca literatur yang bermanfaat. Pilihan bukunya, seperti filsafat barat yang dapat membuka wawasan dan memperkaya pemahaman tentang kehidupan.
“Perubahan kebiasaan ini sangat penting. Jika kita terus terjebak dalam pembicaraan yang tidak relevan, kita akan kesulitan menghadapi tantangan yang lebih besar di dunia kerja nanti,” tambah Afif.
Ia meyakini bahwa kebiasaan membaca dan berdiskusi tentang topik-topik mendalam dapat membentuk karakter mahasiswa yang lebih kritis dan mampu berpikir jernih.
Menurutnya, generasi muda perlu menyiapkan diri dengan pengetahuan yang lebih luas dan keterampilan yang lebih baik untuk menghadapi semakin kompleksnya dinamika dunia kerja.
Afif juga menegaskan bahwa mahasiswa harus memiliki orientasi yang jelas dalam menjalani pendidikan mereka. Bukan hanya mengejar gelar, tetapi juga mengejar pengembangan diri yang berkelanjutan.
“Wawasan yang luas dan kemampuan berpikir kritis akan membuka lebih banyak peluang di masa depan, baik dalam karier maupun kehidupan sosial,” ujarnya.
Dengan semangat tersebut, Afif berharap generasi muda, khususnya mahasiswa dapat bertransformasi menjadi pribadi yang lebih produktif.
Tidak hanya dalam hal akademik, tetapi juga dalam kualitas berpikir dan berbicara. “Mari kita buat kebiasaan positif yang dapat memajukan diri dan bangsa,” tutup Afif.