Bontang, infosatu.co – Lambannya Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang menangani permasalahan jembatan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Kelurahan Belimbing Kecamatan Bontang Barat membuat Komisi lll DPRD Bontang kecewa.
Pasalnya diketahui ketika banjir, para pelajar dan guru tidak bisa melewati jembatan. Mereka (guru dan murid) harus menjebol dinding sebagai akses alternatif berdampingan dengan SD alam untuk menuju sekolah.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Bontang Abdul Malik mengatakan negara memiliki anggaran, negara memiliki APBD yang disahkan setiap tahun berdasarkan aturan, namun ia mempertanyakan kenapa pemerintah tidak bisa menyelesaikan masalah jembatan ini.
“Kok bisa ya terjadi ini,” ungkapnya dalam rapat di Gedung Sekretariat DPRD Bontang, Selasa (13/6/2023).
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengungkapkan, air yang tergenang dimanfaatkan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan sebagai bahan untuk menyiram tanaman atau bahan baku pemadam dinilai sangat luar biasa dan sangat lebih dari cukup.
Akan tetapi jika dipandang dari sisi pendidikan baik untuk pengajar maupun murid dinilai sebagai sesuatu persoalan.
“Dari sisi pelajar yang mau belajar dan guru yang mau mengajar di SMPN 5 Bontang Barat, air tergenang di jembatan adalah musibah bagi mereka,” terangnya.
Menurutnya Pemkot Bontang tidak sering menangani persoalan sekolah tersebut, terlebih lagi dinas-dinas yang terkait tidak turun untuk menghadiri undangan rapat dengar (RDP) yang Komisi lll DPRD Bontang layangkan.
“Pemerintah daerah ini kurang serius menangani keluhan masyarakat. Apalagi ini berkaitan dengan pendidikan, sangat miris,” geramnya.
