Kutim, infosatu.co – Anggota DPRD Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Faizal Rachman berharap Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) segera beroperasi. Apalagi, Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 tahun 2019 yang mengaturnya telah terbit.
“Pemerintah juga sudah serius mendukung agar KEK Maloy segera beroperasi dengan diterbitkannya Perda tentang KEK,” kata Faizal saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (30/8/2023).
Penerbitan perda dan dukungan APBD merupakan langkah penting dalam pengembangan KEK MBTK. Sebab, sebelumnya sejumlah pihak meragukan keterlibatan Pemkab Kutim dan DPRD dalam mendukung pengembangan KEK MBTK.
Kesangsian sejumlah pihak itu akhirnya dapat ditepis. Apalagi, sejumlah proses administrasi juga mulai ditangani, ini seperti tentang perizinan, pengurusan pelepasan wilayah, dan sebagainya.
Pengembangan KEK MBTK dengan luasan mencapai 557,34 hektare sudah lama diinginkan Pemkab Kutim. Kawasan ini diharapkan menjadi penggerak roda ekonomi daerah. Dengan demikian, kata Faizal dapat mengurangi ketergantungan pada eksplorasi sumber daya alam, khususnya batu bara.
Seperti diketahui, KEK MBTK terletak di jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia II (ALKI II), jalur perdagangan laut internasional yang menghubungkan Pulau Kalimantan dan Sulawesi. KEK ini juga menjadi bagian dari jalur regional lintas trans Kalimantan dan rute transportasi penyeberangan Kapal Ferry Tarakan-Tolitoli serta Balikpapan-Mamuju.
Kehadiran KEK MBTK juga diharapkan mampu memberikan nilai tambah melalui sektor industri atas berbagai komoditas. Kolaborasi antara APBN, APBD Provinsi Kalimantan Timur dan APBD Kutim menjadi salah satu opsi penting mendukung keberhasilan tersebut.
