Paser, infosatu.co – Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (DTPH ) Kabupaten Paser, Erwan Wahyudi, mengatakan pada tahun 2022 meskipun capaian program kerja yang dilaksanakan oleh DPTH memenuhi target 100 persen. Namun, sebutnya ada pengurangan jumlah lahan pertanian dan holtikultura karena banyak beralih fungsi menjadi lahan perkebunan kelapa sawit.
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser sebenarnya telah menerbitkan aturan peraturan daerah (perda) untuk tidak melakukan alih fungsi lahan pertanian, tetapi sebagian petani tetap melakukan.
“Pada tahun 2022 pencapaian realisasi di pertanian sebesar 100 persen, bahkan hortik terlampaui, namun yang menjadi kendala di pertanian terutama jagung jumlah produksi berkurang karena banyaknya alih fungsi lahan,” kata Erwan Wahyudi, belum lama ini.
Lanjutnya, alih fungsi lahan yang dilakukan, kata Erwan , banyak petani yang berpikir pragmatis serta ingin mendapatkan keuntungan yang lebih besar jika mengelola perkebunan kelapa sawit.
“Kami sudah berikan program pengembangan pertanian, bantuan bibit serta sumber daya, namun jika dibiarkan saja tanpa ada pembinaan dan pengawasan lebih lanjut. Para petani akan beralih ke lahan kelapa sawit,” tuturnya.
Ia menambakan, ini menjadi catatan DTPH Paser pada tahun kerja 2023. Dalam rangka memberi kesadaran petani agar mempertahankan lahan pertaniannya, sebab salah satu program strategis pertanian sebagai sektor unggulan Kabupaten Paser. Mendukung ketahanan pangan dan hortikultura untuk menyuplai kebutuhan IKN.