
Samarinda, infosatu.co – Gubernur Isran Noor dan Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud menepis anggapan jika keduanya sedang berserteru. Faktanya, kedua tokoh sentral Benua Etam itu terlihat akrab dan cair saat hadir bersama pada acara Jalan Sehat Dies Natalis Ke-60 Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Minggu (25/9/2022).

“Kemarin kita hadir di acara jalan sehat Dies Natalis Unmul. Kebetulan beliau (Isran Noor) Ketua Ika Unmul. Saya Ketua Dewan Pertimbangan Ika Fahutan. Jadi kita satu alumni dan kebetulan saya baru selesai S2 kemarin,” kata Hasanuddin Mas’ud saat ditemui di Ruangannya DPRD Kaltim, Senin (26/9/2022).
Pertemuan kemarin menjadi yang pertama setelah Hasanuddin Mas’ud resmi dilantik menjadi Ketua DPRD Kaltim pada Senin, 12 September 2022 menggantikan Makmur HAPK. Saat itu, Gubernur Isran Noor tak hadir karena sedang menjadi inspektur upacara pada apel peringatan Hari Pramuka Ke-61 di Gelora Kadrie Oening Samarinda.
Hasanuddin mengungkapkan pertemuannya dengan Gubernur Isran Noor sangat harmonis, rileks dan penuh kekeluargaan. Hal ini tentu sangat berbeda dengan berbagai pemberitaan media belakangan ini yang mengisyaratkan perseteruan hebat di antara kedua tokoh politik Kaltim itu.

Bahkan saat pertemuan pagi itu, Gubernur Isran Noor dan Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud sempat berdiskusi untuk bagaimana bersama-sama menyukseskan visi Kaltim Berdaulat. Diskusi itu sesekali diselingi canda tawa dan sama sekali tidak ada kesan keduanya sedang berseteru.
“Pak Gubernur meminta dukungan agar Kaltim tetap kondusif. Ini sinyal yang baik untuk bersama-sama kita menyukseskan Kaltim Berdaulat,” ucap Hasanuddin Mas’ud yang baru saja meraih gelar S2-nya bersama keempat saudaranya yang lain Jumat pekan lalu.
Sebagai Ketua DPRD Kaltim yang baru, Hasanuddin Mas’ud mengaku akan selalu welcome terhadap pemerintah. Hasanuddin Mas’ud pun berharap agar ke depan hubungan eksekutif dan legislatif akan semakin harmonis, sehingga arah kebijakan pembangunan daerah akan lebih menyentuh rakyat dan terhindar dari ambisi hasrat politik pribadi dan kepentingan kelompok tertentu saja.
“Insyaallah ke depan Kaltim akan lebih kondusif,” pungkasnya.