Samarinda,infosatu.co – Gubernur Isran Noor resmi melantik Sri Wahyuni dalam jabatan Pimpinan Tinggi Madya Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kalimantan Timur pengganti HM Sa’bani pada tanggal 30 Maret 2022.
Sri Wahyuni dilantik berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 14/TPA tahun 2022 yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 17 Februari 2022 oleh Presiden Joko Widodo.
Jabatan Sri Wahyuni sebelum dilantik Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim ini merupakan wanita pertama yang mengemban tugas sebagai orang nomor satu dalam Struktur Organisasi Pemerintah Provinsi Kaltim.
Berkarir selama delapan tahun di bidang pariwisata, sosoknya terkenal sangat antusias dengan aktivasi serta pengembangan kegiatan di bidang kepariwisataan dan ekonomi kreatif yang produktif, inovatif dan berdaya saing.
Selain itu, ia juga berpengalaman di bidang kehumasan selama enam tahun menguatkan komitmen untuk terus membangun banyak hubungan dan jejaring dengan multi pihak dalam upaya mewujudkan kerja sama bagi penguatan kinerja organisasi.
Wanita kelahiran Samarinda, 27 Desember 1970 ini menyukai tantangan dan selalu ingin mempelajari hal-hal baru baik secara formal maupun informal untuk peningkatan kapasitas personal maupun pencapaian tujuan organisasi.
Adapun riwayat pendidikan Sri Wahyuni di antaranya Perwira Pertama Militer Kodim 0803/Madiun (1992-1994), Lurah Long Ikis, Kabupaten Paser (1994-1996) serta Kepala Sub Bagian Tata Pemerintahan Desa, Setdakab Kutai Kartanegara (1999-2003).
Kemudian, Kepala Bagian Humas dan Protokol Kutai Kartanegara (2006-2012), Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kutai Kartanegara (2012-2016), Kepala Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara (2016 -2019) dan Kepala Dinas Pariwisata Kaltim (2019-2022).
Pendidikan yang ditempuh yakni Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN), Jatinangor, Sumedang (1989-1992), lalu Sekolah Perwira Militer Wajib STPDN Sekolah Korps Wanita Angkatan Darat (Sekowad) Bandung (1992).
Selanjutnya, Sarjana Ilmu Pemerintahan Jurusan Politik Pemerintahan Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) Jakarta (1996-1998) dan Master of Public Policy The Australian National University (ANU) Canberra – Australia (2004 – 2006).