Cilacap, infosatu.co – Gropyokan tikus menjadi salah satu cara para petani di Desa Bojong, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap untuk mengendalikan hama tikus dan memaksimalkan hasil panen di masa tanam.
Dipelopori salah satu tokoh masyarakat desa setempat, para petani menggelar gropyokan tikus di area persawahan Desa Bojong, Rabu (2/3/2022).
Aris Pujiono salah satu petani yang mengikuti gropyokan tikus mengatakan, dirinya bersama petani lain mengikuti gropyokan tikus karena tanaman padi di Desa Bojong banyak yang rusak akibat diserang hama tikus.
“Kalau tidak segera dibasmi, tanaman padi yang saat ini memasuki usia tanam 1 bulan sangat rawan diserang hama tikus dan juga hama lainya seperti walang sangit, wereng, ulat dan keong emas,” kata Aris.
Sementara itu tokoh masyarakat Desa Bojong, Siman, menjelaskan, bakti sosial dalam bentuk gropyokan tikus ini dalam rangka membantu petani memberantas hama tikus yang sangat meresahkan ketika petani sudah memasuki musim tanam.
“Sebagai wujud nyata kami sebagai tokoh masyarakat bahwa melihat situasi kondisi Desa Bojong, 85 persen warganya adalah petani, agar hasil panen ke depan lebih baik,” jelas Siman.
Menurutnya, selain hama tikus, hama lain yang menjadi momok petani di antaranya keong emas, ulat, walang sangit.
“Dengan luas sawah di Desa Bojong yang ribuan hektare tersebut, diharapkan dengan upaya ini kita bisa tingkatkan hasil panen lebih baik,” pungkas Siman.
Gropyokan tikus yang dilakukan oleh petani Bojong ini untuk memaksimalkan hasil panen dengan menggunakan alat, kompor gas elpiji, sekam dan belerang. Tujuannya agar tikus merasa kurang nyaman dengan bau belerang dan keluar dari sarangnya dan dibunuh menggunakan potongan bambu. (Editor: Dani)