infosatu.co
Samarinda

Sektor Perkebunan Sawit Kian Berkembang

Samarinda, infosatu.co – Perkebunan kelapa sawit terus mengalami perkembangan. Pasalnya memiliki potensi dan prospek yang menjanjikan bagi petani kebun atau pengusaha dalam bidang kelapa sawit.

Selain itu, kelapa sawit juga merupakan jenis tumbuhan yang sangat penting sebagai sumber devisa negara. Sementara untuk masyarakat sebagai sumber mata pencaharian. Tumbuhan kelapa sawit dapat menghasilkan minyak sawit kasar atau crude palm oil (CPO) dan minyak inti sawit atau palm kernel oil (PKO). Nantinya kedua produk tersebut dikelola kembali sehingga menghasilkan berbagai macam produk yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Namun untuk mempertahankan kelapa sawit agar terus berkelanjutan di Indonesia, maka harus memenuhi beberapa aspek yakni teknis, ekonomi, sosial, hukum dan lingkungan. Peran penting serta strategis sebagai pengusaha maupun pekerja yang menggeluti kelapa sawit dalam pembangunan yaitu permasalahan terkait aspek lingkungan menjadi salah satu tantangan dalam bidang pembangunan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan.

Secara umum, kelapa sawit yang berkelanjutan (sustainable) harus memenuhi aspek teknis yang meliputi kondisi lahan, kondisi iklim dan ketersediaan teknologi. Kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik apabila curah hujan tahunan 1.750 – 3.000 mm dengan ketinggian yang dipersyaratkan 0 – 200 m dpl, suhu 18 – 320C dan lama penyinaran matahari 5 – 7 jam/hari serta pH tanah 5 – 5,5.

Dengan kesesuaian aspek tenis ini yang berarti bahwa iklim dan tanah memenuhi persyaratan tumbuh tanaman dan teknologi sudah siap maka jaminan produktivitas tinggi secara teknis sudah memenuhi persyaratan.

Guna memperbaiki tata pengelolaan perkebunan kepala sawit yang berkelanjutan, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 44 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Sertifikasi Perkebunan Sawit Berkelanjutan Indonesia. Sistem sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) bertujuan agar untuk memastikan para pengusaha pekebun sawit dan perusahaan perkebunan sawit telah menerapkan prinsip dan kriteria ISPO secara benar dan konsisten dalam menghasilkan minyak sawit berkelanjutan.

Selain memastikan pengelolaan kelapa sawit berkelanjutan di Indonesia. Tujuan lain harus adanya sertifikat ISPO yakni meningkatkan skala ekonomi, sosial budaya dan kualitas lingkungan hidup serta meningkatkan daya saing kelapa sawit Indonesia. Serta berkontribusi pada penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dan Intended Nationally Determine Contribution (INDC).

Namun tujuan utama penerapan ISPO yakni kepatuhan terhadap perundang-undangan, penerapan praktik yang baik, pengelolaan lingkungan hidup sumber daya alam dan keanekaragaman hayati.

Untuk hutan mempunyai fungsi ekologi yang sangat penting seperti hidrologi, penyimpan sumber daya genetik, pengatur kesuburan tanah hutan dan iklim serta rosot (penyimpan, sink) karbon. Hutan juga berfungsi sebagai penyimpan keanekaragaman hayati.

Ekspansi perkebunan kelapa sawit memiliki dampak-dampak besar bagi penduduk Indonesia Umumnya. Perluasan perkebunan kelapa sawit telah mengakibatkan pemindahan lahan dan sumber daya perubahan luar biasa terhadap vegetasi dan ekosistem setempat.

Lingkungan menjadi bagian yang sangat rawan terjadi perubahan ke arah rusaknya lingkungan biofisik yang terdegradasi serta bertambahnya lahan kritis sehingga jika dikelola secara tidak bijaksana. Aspek lingkungan mempunyai dimensi yang sangat luas pengaruhnya terhadap kualitas udara dan terjadinya bencana alam seperti kebakaran, tanah longsor, banjir dan kemarau akibat adanya perubahan iklim global. (editor: irfan).

Related posts

Harga Bawang Merah Naik, Petani Keluhkan Kendala Distribusi dari Pulau Jawa

adinda

Petani Tenggarong Ambil Bagian di Festival UMKM, Bawa Sayur Segar dari Ladang Sendiri

adinda

Unmul Samarinda Tuan Rumah Mukernas BEM se-Indonesia XI, Delegasi 18 Wilayah Kumpul

adinda

Leave a Comment

You cannot copy content of this page