Samarinda, infosatu.co – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) semakin memantapkan Program Jospol sebagai salah satu penggerak utama dalam penguatan ekonomi kreatif daerah.
Program prioritas Gubernur Rudy Mas’ud ini kini menjadi instrumen penting dalam mendorong UMKM lokal naik kelas melalui pendekatan yang lebih terarah, terukur, dan berkelanjutan.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM (DPPKUKM) Kaltim, Heni Purwaningsih, menegaskan bahwa Jospol bukan sekadar bantuan sesaat, tetapi platform transformasi bagi para pelaku usaha kreatif agar mampu beradaptasi dengan tantangan industri modern.
“Fokus kami adalah memberdayakan para perajin dan UMKM kreatif. Mereka tidak hanya dibekali keterampilan, tetapi juga didampingi agar produk mereka punya nilai tambah dan mampu masuk pasar yang lebih besar,” jelas Heni saat ditemui di Ruhui Rahayu, Senin, 24 November 2025.
Melalui Jospol, pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mendapatkan pembinaan komprehensif mulai dari pelatihan keterampilan produksi, penguatan manajemen usaha, pendampingan branding dan kemasan, hingga pemahaman pola produksi kekinian tanpa meninggalkan identitas budaya lokal.
Pendekatan ini diharapkan membuat produk asal Kaltim semakin kompetitif di pasar nasional maupun global.
Untuk membuka pasar yang lebih luas, DPPKUKM aktif melakukan misi dagang dan business matching bersama mitra nasional maupun internasional.
Upaya ini memberikan peluang distribusi yang lebih besar bagi produk creative local Kaltim.
Penguatan eksposur produk juga dilakukan melalui pembangunan dua galeri UKM di Samarinda dan Balikpapan.
Galeri tersebut tidak hanya menjadi etalase permanen, tetapi juga ruang pamer dan titik temu strategis antara pelaku UMKM dengan pembeli, kurator, serta mitra bisnis.
Selain promosi, Pemprov Kaltim turut memberikan bantuan peralatan usaha bagi pelaku ekonomi kreatif yang telah melalui proses kurasi ketat oleh Dekranasda Kaltim di bawah kepemimpinan Syarifah Suraidah Rudy.
“Kami tetap menjalankan proses seleksi dan kurasi. Tujuannya agar bantuan benar-benar tepat sasaran dan menyentuh pelaku ekonomi kreatif yang punya komitmen tinggi untuk berkembang,” tegas Heni.
Untuk memastikan efektivitas program, DPPKUKM menyiapkan sejumlah indikator, mulai dari jumlah pelaku usaha yang mengikuti pelatihan, keberhasilan fasilitasi pemasaran, hingga kerja sama bisnis yang tercipta dari proses business matching.
Seluruh langkah ini merupakan bagian dari upaya memperkuat ekosistem ekonomi kreatif secara menyeluruh di Kaltim. Heni optimistis Jospol mampu melahirkan lebih banyak UMKM kreatif yang naik kelas dan mampu bersaing di pasar modern maupun pasar digital.
“Jospol ini kita dorong sebagai energi baru penguatan ekonomi kreatif. Harapannya, semakin banyak UMKM kreatif yang berkembang dan membawa nama Kaltim ke level yang lebih tinggi,” pungkasnya. (Adv Diskominfo Kaltim)
Editor: Nur Alim
