
Kutim, infosatu.co – Turnamen Arung Jeram Kutai Timur 2025 resmi dibuka oleh Bupati Kutai Timur (Kutim), Kalimantan Timur (Kaltim) Ardiansyah Sulaiman, di Sungai Sangatta, Desa Swarga Bara, Kecamatan Sangatta Utara, pada Kamis, 13 November 2025.
Turnamen yang digelar oleh Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Kutai Timur bersama Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) ini diikuti 90 peserta, terdiri dari 18 tim putra dan 6 tim putri.
Para peserta berasal dari sejumlah daerah di Kalimantan Timur, antara lain Kutai Barat, Balikpapan, Samarinda, dan Kutai Timur sendiri. Mereka akan berlaga dalam dua kategori utama, yakni Heat to Heat (H2H) dan Slalom R4.
Pada kesempatan itu, Bupati Ardiansyah mengenang kembali momen ketika Kutai Timur menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalimantan Timur pada 2018.
“Pada tahun 2018, Kutai Timur menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov), dan salah satu dari semua cabang olahraga adalah Arung Jeram,” ujar Ardiansyah.
Menurutnya, penyelenggaraan turnamen kali ini merupakan bagian dari upaya daerah untuk terus melestarikan cabang olahraga air tersebut.
Ia menambahkan, kegiatan ini tidak hanya sebatas kompetisi, melainkan juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat sekitar.
“Arung jeram itu sesungguhnya selain dari pada olahraga juga potensi ekonomi kerakyatan. Jadi masyarakat yang ada di sekitar lokasi arung jeram, atau lembaga maupun panitia yang punya keinginan, mengajak kepada siapa pun. Di sinilah komersialnya, dan nilai manfaatnya luar biasa,” kata Ardiansyah.
Lebih lanjut, ia menilai bahwa potensi wisata arung jeram di Kutai Timur perlu dikelola secara berkelanjutan.
“Selain dari pada olahraga, bisa dibuat komunitas untuk memelihara lokasi arung jeram sebagai salah satu ekonomi kerakyatan,” ujarnya.
Ardiansyah juga menegaskan bahwa pemerintah daerah terus mendorong kegiatan olahraga sebagai bagian dari penguatan karakter dan pembinaan generasi muda. Ia menyebut sejumlah agenda olahraga lain yang akan digelar hingga akhir tahun.
“Sebentar lagi kita akan mengadakan turnamen voli ball, futsal, sepak bola usia dini, dan masih banyak lagi, sampai akhir Desember,” ungkapnya.
Lebih jauh, Bupati berharap agar para peserta menjunjung tinggi sportivitas dan menjadikan turnamen ini sebagai ajang mempererat persaudaraan antar-daerah.
Ia menilai semangat kompetisi harus diimbangi dengan rasa kebersamaan dan kecintaan terhadap alam.
Sementara itu, Wakil Ketua V Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kutai Timur, Supiansyah, menilai turnamen ini juga menjadi momentum penting dalam proses seleksi atlet menuju Pekan Olahraga Provinsi Kalimantan Timur VIII yang akan digelar di Kabupaten Paser pada 2026.
“Kegiatan ini menjadi bagian dari seleksi Porprov Kaltim VIII tahun 2026 yang akan diselenggarakan di Kabupaten Paser,” ujar Supiansyah.
Ia berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut dan menjadi ajang pembinaan atlet arung jeram di Kutai Timur.
“Kami berharap ke depan semakin banyak anak muda yang tertarik mengembangkan olahraga arung jeram, karena potensi alam kita luar biasa,” katanya. (Adv).
